REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Amerika Serikat kembali mengajak Korea Utara berdialog pada Selasa, sambil menegaskan bahwa Washington tak berniat menunjukkan sikap permusuhan terhadap Pyongyang.
Dalam pertemuan puncak utusan nuklir Korea Selatan, Jepang, dan AS yang diadakan di Tokyo, Sung Kim, utusan khusus Washington untuk Korea Utara, mengatakan negaranya ingin menyelesaikan semua masalah dengan Korea Utara melalui negosiasi.
"Seperti yang telah kami jelaskan berulang kali, Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan dengan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea)," kata Sung seperti dikutip oleh kantor berita Yonhap yang berbasis di Seoul.
Menurut dia, perkembangan terakhir di Korut berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya kerja sama yang erat antara AS dan sekutunya. Negosiator nuklir Korea Selatan Noh Kyu-duk dan rekan sejawatnya dari Jepang, Takehiro Funakoshi, juga menghadiri pertemuan tersebut.
Pertemuan itu diadakan setelah Korea Utara pada Senin mengumumkan bahwa mereka melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh selama akhir pekan lalu. "Kami berharap DPRK akan menanggapi secara positif tawaran kami untuk berdialog tanpa prasyarat," kata utusan AS itu.
Sung juga mengatakan Washington akan terus menerapkan semua resolusi Dewan Keamanan PBB. Dalam sebuah pernyataan, Kantor Berita Pusat Korea mengatakan Akademi Ilmu Pertahanan negara itu berhasil meluncurkan uji coba rudal jelajah jarak jauh jenis baru pada Sabtu dan Minggu.
“Rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan melesat selama 7.580 detik (126 menit) di atas wilayah daratan dan perairan DPRK dan mencapai target sejauh 1.500 kilometer,” kata kantor tersebut.
Uji coba rudal terbaru terjadi setelah latihan militer gabungan AS-Korea Selatan bulan lalu yang ditentang oleh Pyongyang.
*Ditulis oleh Islamuddin Sajid