REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Selasa mengatakan dia menentang pembentukan negara Palestina merdeka dan tidak akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.
Dalam sebuah wawancara dengan KAN News, Bennett berbicara tentang perkembangan agenda Israel, mengatakan bahwa pembentukan negara Palestina yang merdeka akan menjadi “kesalahan besar”.
Dia juga mengatakan tidak akan bertemu dengan Abbas, yang katanya menggugat tentara dan komandan IDF di Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag serta memberikan tunjangan bulanan kepada teroris, merujuk pada tahanan Palestina dan kerabat warga Palestina yang meninggal.
Dalam sebuah wawancara dengan harian Israel Yedioth Ahronoth, dia menegaskan bahwa seluruh Yerusalem adalah ibu kota Israel.
Palestina menuntut berdirinya negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Namun, pemerintah Israel menolaknya, dengan mengatakan bahwa seluruh kota tersebut adalah ibu kota negaranya.