Rabu 15 Sep 2021 21:54 WIB

Untuk Pebisnis RI, KBRI Moskow Rilis Buku Akses Pasar Rusia

Sebenarnya, Rusia merupakan pasar non-tradisional bagi produk unggulan Indonesia.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares menunjukkan buku panduan untuk pebisnis Indonesia.
Foto: Dokumentasi KBRI Moskow
Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares menunjukkan buku panduan untuk pebisnis Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Webinar bisnis peluncuran buku “How to Enter the Russian Market. A Guide for Indonesian Businesses” yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI di Moskow secara daring, Selasa (14/9). Buku tersebut merupakan hasil kerja sama riset pasar KBRI Moskow dengan RosBusiness Consulting (RBC) Market Research.

“Kami berharap buku ini akan berguna bagi para pelaku usaha yang akan ekspansi bisnis ke Rusia dan memberi kontribusi positif dalam memajukan hubungan ekonomi Indonesia–Rusia. Selain itu, sebagai salah satu persiapan berbisnis, kiranya perusahaan dapat menyiapkan e-catalog untuk disampaikan kepada mitra potensial di Rusia,” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (15/9).

Acara webinar bisnis bertajuk “Market Intelligence Findings: How to Enter the Russian Market. A Guide for Indonesian Businesses” ini dihadiri hampir 300 peserta dari kalangan pelaku usaha Indonesia dan diaspora Indonesia, baik perusahaan besar maupun UMKM, serta pemangku kepentingan dari kementerian atau lembaga terkait, pengamat bisnis, pemerintah daerah, universitas.

“Rusia merupakan pasar non-tradisional bagi produk unggulan Indonesia. Tetapi masih jarang sekali dijumpai barang Indonesia di pasar maupun supermarket Rusia,” kata Jose.

Jose menilai, penting untuk memiliki pengetahuan tentang hal-hal seperti produk Indonesia yang diminati masyarakat Rusia, bagaimana barang tersebut dapat masuk ke Rusia dan kolega bisnis potensial Rusia yang dapat diajak kerja sama.

Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, turut menyampaikan sambutan pada acara ini. Ia menilai buku yang dirilis ini memiliki kedalaman informasi, cakupan luas dan informatif.

“Penyusunan buku dan acara webinar ini menjadi salah satu inovasi pemerintah, khususnya KBRI Moskow, dalam membantu pelaku bisnis untuk memetakan potensi pasar dan menyusun strategi pemanfaatan peluang bisnis”, ujar Mahendra.

“Buku yang dirilis menjadi kesempatan bagi pelaku bisnis Indonesia untuk go international dan menjadi panduan untuk memasuki pasar Rusia”, timpal Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yang juga mengikuti acara. 

“Dunia usaha perlu kreatif dan adaptif menghadapi pandemi Covid-19 dan UMKM terbukti mampu beradaptasi menghadapi berbagai tantangan. UMKM dipandang memainkan peran penting dalam peningkatan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, perlu memperluas bisnis ke luar negeri”, imbuh Rasjid.

Tampil sebagai narasumber, Kepala Grup Analisis RosBusiness Consulting (RBC), Sergey Khitrov. Dipaparkannya berbagai hal terkait, seperti aneka produk Indonesia yang potensial di Rusia, tata cara pendirian usaha di Rusia, prosedur ekspor ke Rusia, identifikasi masalah konektifitas dan logistik, serta daftar mitra potensial di Rusia.

Webinar semakin lengkap dengan testimoni dari perusahaan Indonesia yang telah memasuki pasar Rusia yang disampaikan oleh General Director Mayora Group Russia, Bharat Wadhwa. Disampaikan pula berbagai tips memasuki pasar Rusia, seperti perlunya mempelajari kebiasaan dan selera calon konsumen, regulasi setempat, serta format bisnis yang tepat untuk berusaha.

Pada sesi diskusi yang sangat dinamis dan disambut antusiasme peserta, Ketua Komite Rusia dan CIS KADIN Indonesia (Periode 2016-2021), Didit Ratam, menyatakan bahwa isi buku cukup lengkap bagi pebisnis dan tergambarkan pula dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor ekonomi. Namun, ternyata ada kesempatan memasuki segmen menengah ke atas bagi produk ekspor Indonesia ke Rusia.

“Pebisnis Indonesia dapat memanfaatkan platform online untuk memasuki pasar Rusia. Hal ini karena adanya tren perpindahan dari perdagangan offline ke online”, tambah Didit.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement