REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia memberikan suara dalam pemilihan parlemen selama tiga hari dan berakhir pukul 20.00 waktu setempat pada Ahad (19/9). Dalam pemilihan itu, partai Presiden Vladimir Putin, United Russia, memperoleh mayoritas suara.
Data dari Komisi Pemilihan Pusat, setidaknya lima partai melewati ambang batas 5 persen. Menurut exit poll Insomar, United Russia memperoleh 45,2 persen suara. Kemudian Partai Komunis 21 persen, Partai Demokrat Liberal 8,6 persen, dan Rusia Adil 7,9 persen.
Pemungutan suara yang diperpanjang sebagai bagian dari tindakan pencegahan virus corona. Dikutip dari Anadolu Agency, sebanyak 14 partai bersaing memperebutkan 450 kursi di State Duma atau majelis rendah parlemen. Hanya anggota parlemen yang melewati ambang batas 5 persen yang akan memenangkan kursi.
Setelah pemungutan suara, kepala Komisi Pemilihan Pusat Rusia Ella Pamfilova mengumumkan, lebih dari 45 persen jumlah pemilih di seluruh negeri. Dia mengatakan kotak suara dipantau melalui pengawasan video dan efisiensi 99,98 persen diperoleh dari sistem.
Pamfilova menyebutkan, hingga pukul 17.30 waktu setempat sebanyak 8.539 surat suara dinyatakan tidak sah karena ada kesalahan teknis di 54 kotak suara. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa 38.000 warga Rusia memberikan suara pada misi diplomatik di 54 negara.
Pemilihan juga dilakukan di 12 wilayah federal, termasuk republik Chechnya, Dagestan, Mordovia, dan Tuva. Sedangkan untuk kepala dan gubernur, pemilihan parlemen di 39 wilayah, pemilihan sela di 19 wilayah, pemilihan parlemen di pusat administrasi 11 wilayah, dan pemilihan lokal di lima provinsi juga telah selesai dilaksanakan.