REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina mendeteksi tambahan 319 kasus Covid-19 varian Delta asal India, menjadikannya varian yang paling banyak di negara tersebut.
Berdasarkan data Departemen Kesehatan Filipina, total kasus varian Delta berjumlah 3.027 orang atau 24,16 persen dari total 12.530 sampel dengan varian. Kemudian, terdapat 2.734 kasus varian Beta yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan atau 21,82 persen dan sebanyak 2.461 kasus varian Alpha asal Inggris atau 19.64 persen.
Wakil Menteri Kesehatan Filipina Maria Rosario Vergeire mengatakan terdapat “peningkatan secara bertahap” dalam proporsi varian Covid-19 di tingkat nasional sejak pertama kali dilaporkan pada awal tahun ini.
Menurut Maria, varian yang menjadi perhatian (variant of concern) hanya menyumbangkan 22,9 persen dari sampel yang dikumpulkan pada Februari. Kemudian, jumlahnya meningkat menjadi 82,8 persen pada Maret dan 97,7 persen pada Agustus.
“Peningkatan proporsi varian-varian ini dapat dikaitkan dengan peningkatan transmisibilitasnya," kata Maria dikutip dari media lokal PhilStar, Senin.
"Namun, metodologi pengambilan sampel juga memengaruhi proporsi ini karena sampel dari area atau populasi yang ditargetkan lebih menjadi prioritas,” sambung dia.
Maria menambahkan jumlah sampel yang dites tiap bulannya juga bervariasi karena keterbatasan sumber daya.
Filipina pada Senin (20/9) melaporkan kasus Covid-19 sebanyak 18.937 dalam 24 jam terakhir sehingga total infeksi mencapai 2.385.616. Jumlah kematian Covid-19 di Filipina mencapai 36.934 orang setelah bertambah 146 pasien dalam 24 jam terakhir.
Pada 18 September, data resmi menunjukkan sebanyak 18,47 juta warga Filipina telah mendapatkan vaksinasi penuh.