REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG – Korea Utara (Korut) meragukan apakah rudal balistik yang diluncurkan kapal selam Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini adalah submarine-launched ballistic missiles (SLBM) yang sebenarnya. Pyongyang pun agak meremehkan rudal tersebut.
Kepala Akademi Pertahanan Korut Jang Chang-ha mengaku telah melihat foto-foto peluncuran SLBM milik Korsel. Menurut dia, senjata itu memiliki struktur dan bentuk rudal balistik taktis darat-ke-darat yang khas.
“Meskipun foto-foto itu dapat dengan sengaja diubah untuk kerahasiaan, rudal dalam gambar itu tampak seperti senjata yang buruk tanpa semua bentuknya dan jauh dari senjata bawah air. Apa yang ditunjukkan dalam gambar itu jelas bukan SLBM," kata Jang dalam sebuah artikel yang dimuat kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), Senin (20/9).
Jang menilai Korsel telah gagal menyelesaikan teknologi kunci penyemburan bawah air. “Senjata itu tidak bisa menjadi salah satu yang akan menjadi saran serangan militer yang efektif dalam perang dan tidak dianggap sebagai senjata yang memiliki arti strategis dan taktis,” ujarnya.
Kendati demikian, Jang menekankan negaranya tetap mencermati maksud dan tujuan Korsel membangun SLBM. Menurutnya, hal itu merupakan pertanda yang jelas untuk ketegangan militer yang pasti bakal memburuk di Semenanjung Korea. “Ini menyadarkan kita sekali lagi untuk apa yang harus kita lakukan,” ucapnya.
Beberapa hari lalu, Korsel meluncurkan SLBM buatannya yang pertama. Rudal berbobot 3.000 ton itu dklaim sukses diluncurkan dari kapal selam Dosan Ahn Chang-ho.