Bulan lalu, pejabat kesehatan Alabama mengungkapkan bahwa negara bagian itu kehabisan ruang untuk menampung jenazah, seiring melonjaknya infeksi Covid-19. Pada saat itu, Gubernur Alabama Kay Ivey juga memberlakukan kembali keadaan darurat, yang sebelumnya berakhir pada awal Juli, karena meningkatnya angka rawat inap.
"Kami mengalami lonjakan pasien yang sangat signifikan saat ini. Ini tidak seperti apa pun yang pernah saya lihat dalam karier saya," kata Ginger Henry, chief operating officer di Baptist Medical Center South.
Menurut CDC, 41 persen orang di Alabama telah divaksinasi penuh. Jumlahnya masih terus meningkat.
Pakar kesehatan telah menekankan bahwa vaksinasi adalah perlindungan terbaik dari rawat inap dan penyakit parah. Ketiga vaksin Covid-19 yang tersedia di AS, yakni Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson, dapat mencegah rawat inap atau kematian di lebih dari 90 persen kasus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
