REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin (20/9) malam. Mereka membahas sejumlah isu yang menjadi tantangan global, termasuk penanganan pandemi Covid-19.
Menurut keterangan yang dirilis Gedung Putih, selain penanganan pandemi, Biden dan Guterres turut membahas ancaman kesehatan di masa mendatang. Perubahan iklim dan penguatan sistem ketahanan pangan turut mereka bicarakan. Keduanya juga membicarakan tentang upaya-upaya mengurangi konflik di dunia dan mempromosikan hak asasi manusia (HAM).
"Mereka menegaskan kembali kemitraan yang kuat antara AS dan PBB yang khususnya didasarkan pada nilai-nilai bersama, mencakup penghormatan terhadap HAM universal, kebebasan fundamental, dan hukum internasional," kata Gedung Putih.
Biden menekankan, tantangan global yang kompleks hanya dapat diatasi dengan solusi global sejati. “Dia (Biden) menekankan peran unik PBB dalam mewujudkan kemakmuran, perdamaian, dan keamanan bagi semua orang,” kata Gedung Putih.
Sebelumnya, Guterres sempat mendorong AS memperbaiki hubungannya dengan Cina. Menurutnya, relasi yang "tak berfungsi" antara kedua negara berpotensi memantik Perang Dingin baru.
Guterres mengungkapkan, kerja sama China dan AS dibutuhkan dalam menangani perubahan iklim dan isu global lainnya. Beijing dan Washington pun dinilai perlu bernegosiasi lebih kuat di bidang perdagangan, teknologi, keamanan siber, termasuk HAM. "Sayangnya, hari ini kita hanya memiliki konfrontasi. Kita perlu membangun kembali hubungan fungsional antara kedua kekuatan," ujar Guterres saat diwawancara Associated Press, akhir pekan lalu.
Menurut Guterres, tantangan global yang kini sedang dihadapi seperti vaksinasi Covid-19, perubahan iklim, dan lainnya, tak dapat diselesaikan tanpa hubungan konstruktif di dunia internasional. "Terutama di antara negara adidaya," ucapnya.