REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pihak berwenang kembali mengevakuasi warga di bagian kota El Paso, Pulau La Palma, Spanyol, Senin (20/9) waktu setempat. Sebelumnya 5.000 warga telah dievakuasi di sebagian wilayah El Paso, tetapi karena lava terus merusak apapun yang dilewatinya, otoritas pulau memperluas cakupan evakuasi.
Wali Kota El Paso Sergio Rodriguez mengatakan, penduduk dari lingkungan Tacenda Alto dievakuasi dari Senin malam hingga Selasa (21/9) pagi waktu setempat. Langkah itu dikarenakan aliran lava dari erupsi gunung berapi Cumbre Vieja mengalir dari celah lain di lereng.
"Lava yang pada jalurnya ke laut, kini berubah-ubah dan telah beralih dari jalurnya," kata Rodriguez. Sekitar 6.000 dari 80 ribu orang yang tinggal di pulau itu terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk menghindari letusan.
Gunung berapi mulai meletus pada Ahad (19/9) setelah pulau paling barat Canaries, La Palma diguncang ribuan gempa sepekan belakangan. Letusan kemudian memancarkan lava ratusan meter ke udara, berimbas ke hutan, dan mengirim batuan cair ke luar daerah yang jarang penduduknya di La Palma.
Hingga kini tidak ada laporan adanya korban jiwa maupun korban luka. Rekaman drone menangkap gambar dua aliran lava hitam membelah bentang alam saat bergerak menuruni bukit menuju ke laut.
Para ahli mengatakan bahwa jika dan ketika lahar mencapai laut, itu bisa memicu lebih banyak ledakan dan awan gas beracun. Otoritas kelautan menjaga area dua mil laut dengan menutup wilayah tersebut. Upaya itu sebagai tindakan pencegahan bagi warga yang hendak menonton letusan gunung di kapal dan mencegah gas mempengaruhi orang.
Kepala dewan Mariano Hernandez kepada stasiun radio Cadena SER mendesak orang-orang yang tertarik dengan fenomena letusan gunung api untuk menahan diri mendekat ke daerah bencana. Aliran lava awalnya diperkirakan mencapai pantai pada Senin malam, tetapi kecepatannya menurun dalam beberapa jam terakhir.
Seorang saksi mata Reuters melihat aliran batuan cair perlahan-lahan menelan sebuah rumah di desa Los Campitos. Menurut data yang dirilis oleh layanan Manajemen Darurat Copernicus Uni Eropa pada Selasa pagi, lahar telah menutupi 103 hektare dan menghancurkan 166 rumah. Otoritas darurat mengatakan warga tidak perlu takut akan keselamatan mereka jika mereka mengikuti anjuran pihak berwenang.