REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Pihak berwenang Lithuania telah meminta warganya untuk tidak membeli ponsel China setelah beredarnya sebuah laporan yang mengklaim kemungkinan terpasangnya kemampuan sensor pada produk elektronik China.
Menurut laporan yang dirilis Badan Keamanan Siber Lithuania, ponsel yang diproduksi oleh raksasa elektronik China, Xiaomi, memiliki alat sensor bawaan untuk mengenali berbagai istilah, termasuk "Bebaskan Tibet," "Hidup kemerdekaan Taiwan", dan "gerakan demokrasi".
"Perangkat lunak sensor di ponsel Xiaomi Mi 10T 5G telah dimatikan di wilayah Uni Eropa, tetapi dapat diaktifkan dari jarak jauh kapan saja," terang badan itu.
“Rekomendasi kami adalah untuk tidak membeli ponsel China baru, dan menyingkirkan yang sudah dibeli sesegera mungkin,” kata Wakil Menteri Pertahanan Margiris Abukevicius.
Hubungan antara Lithuania dan China memburuk baru-baru ini setelah Beijing menarik duta besarnya pada Agustus. Penarikan dubes dilakukan setelah Vilnius memutuskan mendirikan kantor diplomatik baru di Taiwan. China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, sekaligus bagian dari negara itu.