Kamis 23 Sep 2021 07:15 WIB

Inggris: Penularan Covid-19 Tertinggi pada Anak-Anak

Menurut penasihat Inggris, kemungkinan cepat atau lambat anak-anak akan tertular.

Seorang karyawan NHS memeriksa ruang vaksinasi di pusat vaksinasi massal Elland Road di Leeds, Inggris. ilustrasi
Foto: AP/Danny Lawson/PA
Seorang karyawan NHS memeriksa ruang vaksinasi di pusat vaksinasi massal Elland Road di Leeds, Inggris. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penasihat senior masalah kesehatan Pemerintah Inggris Chris Whitty mengatakan pada Rabu bahwa penularan  Covid-19 saat ini tertinggi pada anak berusia 12 hingga 15 tahun. Ia mengatakan hampir semua anak yang tidak divaksin akan terinfeksi.

Semua orang dalam kelompok usia 12-15 tahun di Inggris akan diberikan vaksin  Covid-19 . Whitty dan rekan-rekannya mengatakan pekan lalu bahwa anak-anak akan mendapat manfaat dari berkurangnya gangguan terhadap pendidikan mereka.

Baca Juga

"Pasti ada penularan substansial yang terjadi pada kelompok usia ini," kata Whitty kepada anggota parlemen.

"Faktanya, kelompok usia yang sedang kita bicarakan adalah kelompok di mana tingkat penularan tertinggi saat ini terjadi, sejauh yang kami tahu," ucap dia.

Inggris mencatat 34.460 kasus  Covid-19 baru pada Rabu (22/9). Inggris rata-rata memiliki lebih dari 20.000 kasus harian baru sejak akhir Juni.

Whitty mengatakan saran vaksin difokuskan pada manfaat bagi anak-anak, dan tidak dibuat untuk alasan politik atau untuk kepentingan orang dewasa yang lebih rentan. Ia mengatakan program vaksinasi tidak akan terlalu mengganggu sekolah dibandingkan jika anak-anak tertular  Covid-19.

"Sebagian besar anak-anak yang saat ini tidak terinfeksi  Covid-19 akan terkena virus tersebut," katanya.

Whitty mengatakan anak-anak belum tentu dalam dua atau tiga bulan ke depan. Namun, kata dia, mereka akan terkena  Covid-19 cepat atau lambat karena covid-19 sangat menular dan karena kekebalan berkurang, kita tidak akan melihat situasi di mana itu hanya berhenti pada titik tertentu.

Whitty mengatakan vaksin akan mengurangi risiko infeksi hingga 50 persen. Varian Delta yang lebih menular, sekarang dominan di Inggris, membuat pejabat kesehatan di seluruh dunia menilai kembali bagaimana pandemi dikelola, dan terutama dampak vaksin terhadap penularan.

 

 

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement