REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Jenderal yang berpengaruh di Sudan, Hamdan Dagalo, atau yang dikenal sebagai “Hemedti”, menyalahkan para politikus atas upaya kudeta di negara itu.
"Penyebab kudeta militer adalah politikus yang mengabaikan layanan bagi warga dan sibuk dengan kursi dan kekuasaan," kata Hemedti, wakil ketua Dewan Berdaulat, Rabu (23/9).
Pada Selasa (22/9), pihak berwenang Sudan berhasil menggagalkan upaya kudeta oleh sekelompok perwira militer. Menurut pernyataan militer, 21 perwira dan puluhan tentara telah ditangkap karena terlibat dalam percobaan kudeta tersebut.
"Kami mendukung inisiatif Perdana Menteri Abdalla Hamdok untuk konsensus, tetapi mereka (politisi) malah saling menjebak satu sama lain," kata Hemedti.
“Padahal, krisis di Sudan hanya dapat diselesaikan melalui persatuan dan semangat patriotik,” kata dia lagi.
Pada April 2019, militer Sudan menggulingkan Presiden Omar al-Bashir setelah aksi protes massal menentang pemerintahannya. Kemudian, pada Agustus 2019, pemerintahan transisi sipil-militer pun dibentuk untuk memimpin transisi politik selama tiga tahun.
*Bassel Barakat turut melaporkan dari Ankara