REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengatakan kehadiran pasukan Turki di negaranya sebagai aksi pendudukan. Ia ingin melihat Ankara segera menarik pasukannya.
Mekdad menekankan pasukan Turki harus mundur dari daerah sengketa. Sebab, Suriah memandang kehadiran mereka melanggar hak-hak Suriah.
"Alasan utama (eskalasi di wilayah Idlib) adalah pendudukan Turki dan dukungan yang diberikan Turki pada kelompok teroris di sana," kata Mekdad pada Sputnik, Kamis (23/9).
"Turki harus segera menarik pasukannya dan masyarakat internasional harus mendukung upaya Suriha dalam membebaskan daerah pendudukan di utara negara ini," tambahnya.
Ia menambahkan ketegangan di Idlib karena pasukan dan dukungan Turki pada kelompok milisi yang beroperasi di sana. Pernyataan itu disampaikan tidak lama setelah Turki mengerahkan pasukan tambahan ke barat laut Suriah baru-baru ini sebelum pertemuan antara pemerintah Turki dan pemimpin-pemimpin Rusia dan Iran pekan depan.
Turki sudah cukup lama menempatkan pasukannya di Suriah. Posisi kombatan tidak banyak bergerak dalam satu tahun terakhir setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin membuat gencatan senjata antara pasukan Turki dan Suriah.
Baru-baru ini, Putin mengatakan 'masalah utama' Suriah adalah jejak pasukan asing di negara itu. Ia menekankan pasukan asing di Suriah harus segera ditarik.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov juga mengatakan kehadiran pasukan Amerika yang masih berada di timur Suriah dapat memecah negara yang hancur oleh perang tersebut. Sejak 2015, AS mengerahkan pasukannya ke negara itu.
Idlib masih menjadi benteng pertahanan milisi-milisi Suriah. Beberapa pekan terakhir, mereka mengintensifkan serangan ke pasukan pemerintah.