Jumat 24 Sep 2021 01:00 WIB

Whitty: Setiap Anak yang tak Divaksinasi akan Kena Covid-19

Prof Whitty menyebut, sekitar setengah populasi anak Inggris sudah kena Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. Inggris mengizinkan pemberian satu dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk anak usia 12-15 tahun.
Foto: EPA-EFE/ALESSANDRO DI MARCO
Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. Inggris mengizinkan pemberian satu dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk anak usia 12-15 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua anak suatu saat bisa kena Covid-19 jika mereka tak divaksinasi. Kepala petugas medis Inggris Profe Chris Whitty mengatakan, tanpa vaksin, anak-anak usia 12 hingga 15 tahun kemungkinan akan terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

"Anak-anak yang tidak divaksinasi kemungkinan besar akan kena Covid-19," kata Prof Whitty, dikutip dari laman The Sun, Kamis (23/9).

Baca Juga

Prof Whitty mengungkapkan, sekitar setengah dari populasi anak-anak Inggris sudah terinfeksi virus penyebab pandemi ini. Ia menyebut, Inggris menghadapi musim dingin dan itu berarti masih cukup banyak bahaya yang mengancam.

Pakar mengingatkan, kelompok usia 12 hingga 15 tahun bisa mendorong penyebaran infeksi virus seiring dengan diberlakukannya kembali sekolah tatap muka dan tak ada lagi aturan menjaga jarak. Para remaja juga sebagian besar tidak divaksinasi saat ini, menjadikan mereka target utama virus.

Prof Whitty menjelaskan, hampir setiap hampir setiap anak yang belum divaksinasi, suatu saat kemungkinan akan terkena infeksi pada usia 12 hingga 15 tahun. Dia mengatakan kepada Komite Pendidikan di Parlemen bahwa sebagian besar anak-anak yang belum pernah terinfeksi akan mendapatkannya di beberapa titik selama periode berikutnya.

"Itu belum tentu dalam dua atau tiga bulan ke depan, tetapi mereka akan mendapatkannya cepat atau lambat karena Covid-19 sangat menular dan karena kekebalan berkurang, kita tidak akan melihat situasi di mana itu hanya berhenti di titik tertentu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement