Di sisi lain, Penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) membuka pertemuan dua hari sejak Rabu. CDC mencoba membuat rekomendasi mereka sendiri yang lebih spesifik tentang siapa yang harus mendapatkan suntikan tambahan dan kapan.
Tercatat, di hari pertama diskusi CDC, beberapa ahli begitu bingung dengan pertanyaan seputar alasan untuk booster. Mereka pun menyarankan untuk menunda keputusan selama sebulan dengan harapan akan tersedia lebih banyak bukti ilmiahnya.
Sementara itu, penasihat senior Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Diah Saminarsih mengatakan, hingga kini pihaknya belum merekomendasikan pemberian dosis penguat vaksin Covid-19. Menurutnya, seberapa pun sedikitnya booster yang sudah diberikan, ini menentang prinsip equity alias kesetaraan akses dalam program vaksinasi.
"Kalau bicara soal kesetaraan akses vaksinasi, itu artinya memberikan keutamaan kepada mereka yang paling membutuhkan terlebih dahulu. Kalau kita lihat sekarang, lansia dan tenaga kesehatan saja belum merata vaksinasinya," kata Diah dalam diskusi daring, Rabu (22/9).