REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD – Menteri Sumber Daya Air Irak Mahdi Rashid mengancam akan menuntut Iran di Mahkamah Internasional sehubungan dengan hak air atas negaranya. Dia menyebut Irak telah menerima informasi bahwa Iran sedang menggali terowongan dan mencoba mengubah aliran air alami.
“Kami memiliki rencana penting untuk digunakan guna mengamankan hak air kami. Kementerian Luar Negeri akan menginternasionalkan masalah air dengan Iran,” kata Rashid dalam sebuah wawancara dengan Al Irakya News, dikutip Middle East Monitor, Kamis (23/9).
Saat ini, Irak menghadapi kekurangan air karena curah hujan yang rendah. Hal itu pun terjadi karena pembatasan aliran air dari Iran dan Turki. Sebab, kedua negara tersebut menahan air untuk mengisi waduk.
Ketersediaan air di Irak bergantung pada aliran dari sungai Tigris dari Turki, Efrat dari Turki dan Suriah, dan jaringan sungai dari Iran.