REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro melakukan karantina mandiri pada Rabu (22/9), setelah Menteri Kesehatan Marcelo Queiroga dinyatakan positif Covid-19 ketika berada di AS untuk ikut Majelis Umum PBB. Badan Pengatur Kesehatan Brasil (ANVISA), meminta Bolsonaro dan delegasi lainnya untuk jalani isolasi di kediaman masing-masing.
Seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (24/9), sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Palacio do Planalto atau kediaman resmi presiden, mengatakan, presiden dan delegasi lainnya akan menjalani karantina selama lima hari. Setelah itu mereka akan menjalani tes PCR.
Queiroga dinyatakan positif Covid-19 sehari sebelum kepulangannya dari AS ke Brasil. Dia harus menjalani karantina di sebuah hotel di New York dan menunda kepulangannya. Selain itu, seorang diplomat muda yang merupakan bagian dari tim yang mempersiapkan kunjungan Bolsonaro juga dinyatakan positif terkena virus Corona pada akhir pekan, dan menjalani isolasi.
Sebelumnya, Bolsonaro bersama delegasi Brasil lainnya melakukan makan malam pertama dengan sepotong pizza di tepi jalanan New York. Mereka tidak bisa bersantap mewah di restoran New York, karena harus menunjukkan bukti vaksin Covid-19.
Bolsonaro dikenal skeptis dengan vaksin Covid-19. Sebelum berangkat ke New York, pemimpin populis sayap kanan tersebut mengatakan bahwa dia tidak perlu divaksin. Dia mengatakan kekebalan tubuhnya sudah kuat untuk menangkal virus Corona. Sebelumnya, Bolsonaro pernah dinyatakan positif Covid-19.
Dua menteri Kabinet Brasil mengunggah foto Bolsonaro dan para penasehatnya sedang menikmati sepotong pizza di trotoar New York pada Ahad (19/9) malam. Pendukung Bolsonaro mengatakan, presiden Brasil itu tampil sederhana karena memilih untuk makan pizza di tepi jalan ketimbang restoran mewah.
Dalam sebuah pertemuan pada Senin (20/9), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bertanya kepada Bolsonaro apakah dia sudah divaksin. Secara blak-blakan, Bolsonaro menjawab, "Belum".
Wali Kota New York Bill de Blasio mengimbau para pemimpin dunia, terutama Presiden Bolsonaro untuk divaksinasi sebelum menghadiri pertemuan PBB. “Jika Anda tidak ingin divaksinasi, jangan repot-repot datang,” kata de Blasio.
Pekan lalu, Presiden Majelis Umum PBB, Abdulla Shahid, menginformasikan kepada 193 negara anggota bahwa sistem kehormatan vaksinasi Covid-19 berlaku untuk presiden, perdana menteri, dan diplomat. Mereka tidak diharuskan menunjukkan bukti vaksinasi.
Misi Brasil untuk PBB menolak mengomentari laporan seorang diplomat Brasil yang dinyatakan positif Covid-19 di New York. Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, pihaknya sedang menindaklanjuti laporan tersebut. "Kami mengetahui laporan tersebut dan sedang berkomunikasi dengan misi Brasil," kata Dujarric.