REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Menteri Inovasi dan Teknologi Ethiopia Abraham Belay adalah Menteri Ethiopia pertama yang datang ke Kedutaan Besar RI (KBRI) Addis Ababa. Ia juga menyampaikan paparan tentang pentingnya kerja sama pariwisata antara Indonesia dan Ethiopia.
“Pariwisata menjadi tulang punggung perekonomian di banyak negara, termasuk Ethiopia. Namun, pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi dunia, khususnya dari sektor pariwisata, termasuk Ethiopia,” kata Abraham saat membuka forum pelatihan pariwisata yang diselenggarakan di KBRI Addis Ababa, Jumat (24/9).
Forum ini bertemakan “Tourism and Economic Development: Sharing Indonesia’s Experience, Tourism Hackaton 2021” yang digelar KBRI Addis Ababa bekerja sama dengan Oromia Tourism Commission, dari negara bagian terbesar di Ethiopia. Hadir sekitar 150 peserta secara online dan offline, berasal dari berbagai tempat di Ethiopia.
Ia mengatakan, pariwisata Indonesia berkembang dengan baik dan cepat. Maka, Indonesia perlu berbagi pengalaman dengan Ethiopia yang saat ini juga menempatkan pariwisata sebagai salah satu prioritas pembangunan.
“Ethiopia menilai Indonesia sukses membangun pariwisata, sehingga merasa perlu mendengar pengalaman Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat.
Namun, pandemi Covid-19 menjadi tantangan pembangunan pariwisata hampir di seluruh negara di dunia, termasuk Ethiopia dan Indonesia. Ethiopia juga ingin tahu pengalaman Indonesia mengatasi masalah ini.
“Sebelum pandemi, jumah wisatawan Ethiopia yang berkunjung ke Indonesia terus meningkat meskipun jumlahnya tidak sebesar dari negara-negara kawasan Asia Tenggara,” tambah Al Busyra.
Selain Al Busyra, hadir sebagai pembicara adalah Duta Besar Ethiopia di Indonesia, Admasu Tsegaye; Commissioner Pariwisata Oromia, Lelise Duga Jebessa; Direktur Pemasaran Pariwisasta Regional EMEAA, Agustini Rahayu; Ketua Badan Pariwisata Bali, Ida Bagus Partha Adnyana; Founder dan CEO Traxis Travel, Kevin Alwino; dan Wakil Komisi Pariwisata Oromia, Abiyu Tesema.