REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Kuba mengizinkan restoran, pusat perbelanjaan, dan pantai untuk dibuka kembali mulai Jumat (24/9) waktu setempat di provinsi-provinsi yang mengalami penurunan kasus Covid-19. Pelonggaran pembatasan itu bertepatan dengan persiapan Kuba menghadapi puncak musim kedatangan turis ke negara di kepulauan Karibia itu.Kunjungan wisata diharapkan dapat membawa devisa yang sangat dibutuhkan Kuba untuk meredakan krisis ekonomi.
Pemerintah sebelumnya mengumumkan akan mengizinkan lebih banyak penerbangan dan menerima sertifikat vaksinasi Covid-19 pelancong yang datang sebagai pengganti tes PCR mulai November. "Dalam beberapa hari terakhir kami telah menetapkan kondisi untuk secara bertahap membuka kembali layanan tatap-muka," kata Menteri Perdagangan Dalam Negeri Betsy Diaz.
Pihak berwenang telah memilih 533 bisnis yang dapat dibuka untuk layanan tatap muka di ibu kota Havana, termasuk 315 restoran. Selama ini tempat makan hanya diperbolehkan melayani pesan-antar.
Pejabat kesehatan mengatakan infeksi virus corona mulai turun pada September dari puncaknya selama musim panas. Pemerintah Kuba bergegas untuk memvaksinasi lebih dari 90 persen penduduknya pada pertengahan November dengan vaksin buatan dalam negeri.
Kuba telah memvaksinasi 86,5 persen dari 2,2 juta penduduk di Havana, tempat mereka memulai program vaksinasi. Awal bulan ini negara itu meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memproses izin bagi vaksin buatannya.
Kuba tak hanya didera krisis akibatpandemi, tapi juga oleh kelangkaan obat-obatan, pengurangan bantuan dari sekutu mereka, Venezuela, serta pengetatan sanksi AS yang telah berlangsung beberapa dekade dan pengurangan pendapatan dari sektor pariwisata.