REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan saat ini pengakuan internasional terhadap pemerintahan Taliban di Afghanistan tidak sedang dipertimbangkan. Komentarnya muncul setelah Taliban mencalonkan seorang utusan untuk menjadi wakilnya di PBB.
"Pertanyaan tentang pengakuan internasional terhadap Taliban pada saat ini tidak ada di atas meja," kata Lavrov dalam konferensi pers di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Sabtu (25/9).
Rusia adalah anggota komite kredensial PBB. Komite beranggotakan sembilan negara itu, termasuk AS dan China, akan menangani masalah klaim antara pemerintahan Taliban dan pemerintahan Afghanistan sebelumnya perihal kedudukannya di PBB.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Mutaqqi mencalonkan juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, untuk menjadi duta besar mereka di PBB. Taliban sempat menulis surat kepada PBB dan meminta agar Shaheen diizinkan berpidato di sidang Majelis Umum.
Shaheen pun telah meminta dunia segera mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. “Kami memiliki semua persyaratan yang diperlukan untuk pengakuan pemerintah. Jadi kami berharap PBB sebagai badan dunia yang netral mengakui pemerintah Afghanistan saat ini,” kata Shaheen saat diwawancara Associated Press pada Rabu (22/9).
Afghanistan terdaftar sebagai pembicara terakhir dari pertemuan tingkat menteri di PBB pada Senin (27/9). Jika tidak ada pengakuan dunia terhadap Taliban datang pada saat itu, Duta Besar Afghanistan Ghulam Isaczai akan memberikan pidatonya.
Isaczai saat ini diakui sebagai duta besar Afghanistan untuk PBB. Namun Taliban, yang kini menguasai dan mengontrol sebagian besar negara tersebut, berpendapat, mereka memiliki hak untuk menunjuk duta besar baru.