REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI – Sebuah kapal fregat milik Inggris melintasi Selat Taiwan yang sensitif pada Senin (27/9). China diprediksi akan melayangkan kritik keras atas keputusan kapal itu melintasi kawasan perairan tersebut.
Kapal fregat itu sedang dalam perjalanan menuju Vietnam. Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengaku tidak tahu misi apa yang dilakukan fregat Inggris di Selat Taiwan. “Ketika mereka melewati Selat Taiwan, militer negara kita akan memahami situasi, tetapi tidak akan ikut campur,” katanya kepada wartawan di Taipei.
Inggris diketahui mengutus kapal perangnya HMS Richmond ke Laut China Timur. Kapal tersebut memiliki misi menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara (Korut). Sementara itu, China telah meningkatkan latihannya di sekitar Taiwan. Beijing bahkan hampir setiap hari menerbangkan pesawat militernya ke bagian darat zona pertahanan udara Taiwan.
Pada 5 September lalu, misalnya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan sebanyak 19 pesawat militer China memasuki zona identifikasi pertahanan udaranya. Merespons hal tersebut, patroli Taiwan segera menerbitkan peringatan. Taipei pun mengerahkan sistem rudal pertahanan udara guna memantau aktivitas pesawat-pesawat tempur milik Negeri Tirai Bambu. Jenis pesawat yang diidentifikasi Kementerian Pertahanan Taiwan antara lain, satu Y-8 ASW, empat H-6, sepuluh J-16, dan empat SU-30.
Pada Juni lalu, misalnya, sebanyak 28 jet tempur China memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Itu merupakan penerobosan terbesar sejak Taiwan mulai melaporkan tindakan semacam itu sejak tahun lalu.
China diketahui mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Namun, Taipei menolak klaim itu dan menyebut bahwa mereka merupakan negara merdeka. Beijing telah berulang kali mengancam akan mengambil kendali Taiwan melalui intervensi militer. Meski terancam, Taiwan tetap berpegang teguh pada pendiriannya dan siap menghadapi ancaman agresi Negeri Tirai Bambu.