Senin 27 Sep 2021 16:14 WIB

WHO Kaji Lanjutkan Penyelidikan Asal-Usul Covid-19

Peneliti menguji dugaan kebocoran laboratorium sebagai penyebab Covid-19

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Logo WHO
Foto: Ist
Logo WHO

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan penyelidikan asal-usul virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. China diketahui telah menolak usulan tersebut.

The Wall Street Journal, dalam laporannya mengungkapkan, WHO telah membentuk tim yang terdiri dari 20 ilmuwan. Mereka diberi nama “Scientific Advisory Group for the Origins of Novel Pathogens”.

Baca Juga

 

Dalam tim itu terdapat spesialis keselamatan laboratorium dan biosekuriti serta pakar genetika. Mereka bakal menguji dugaan tentang kemungkinan kebocoran laboratorium sebagai penyebab munculnya SARS-Cov-2 penyebab Covid-19.

 

Pada 12 Agustus lalu, WHO mendesak China membagikan data mentah tentang kasus-kasus awal Covid-19 di Wuhan. Hal itu dibutuhkan guna menghidupkan kembali penyelidikan tentang asal-usul virus penyebab penyakit tersebut.

 

China kemudian menyatakan bahwa penyelidikan awal tentang asal-usul Covid-19 yang dilakukan bersama WHO dan para ahli asal negaranya sudah cukup. Beijing menilai, seruan untuk penyerahan data lebih lanjut bermotif politik daripada kepentingan ilmiah. "Kami menentang penelusuran politik dan mengabaikan laporan bersama yang dikeluarkan setelah kunjungan tim ahli WHO ke Wuhan pada Januari. Kami mendukung penelusuran ilmiah,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Cina Ma Zhaouxu.

Dia menekankan, kesimpulan dan rekomendasi laporan bersama WHO-China diakui oleh komunitas internasional serta komunitas ilmiah. “Pekerjaan penelusuran global di masa depan harus dan hanya dapat dilakukan lebih lanjut berdasarkan laporan ini, daripada memulai yang baru,” ujar Ma.

Pada Maret lalu, WHO merilis hasil penyelidikan tentang asal-usul Covid-19 yang dilakukan bersama para ahli dari China. Mereka menjelaskan skenario paling mungkin terkait rantai penyebaran adalah virus dibawa kelelawar, kemudian ditularkan ke manusia lewat hewan lain. Tim mengusulkan penelitian lebih lanjut di setiap area, kecuali hipotesis kebocoran laboratorium.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement