REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Badan Makanan Singapura (SFA) mengatakan pusat perbelanjaan Pasir Panjang akan ditutup selama tiga hari untuk dibersihkan dan disemprot disinfektan. Penutupan dilakukan setelah pemerintah mendeteksi kasus Covid-19 di antara pegawai dan pengunjung pusat grosir tersebut.
Pasir Panjang akan ditutup mulai Senin (27/9) sore dan dibuka lagi pada Kamis (30/9). Dalam siaran persnya, SFA mengatakan penutupan pasar ini diperkirakan akan memicu 'sejumlah' gangguan distribusi buah dan sayuran di Singapura. Sekitar 30 persen buah dan 50 persen sayuran di Singapura berasal dari Pasir Panjang.
"Meskipun akan ada sejumlah gangguan pada pasokan buah dan sayuran, ini hanya dilakukan dalam waktu yang sangat singkat karena kios buah dan sayuran biasanya tutup pada Senin," kata SFA seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (27/9).
SFA mengatakan mereka sedang bekerja sama dengan pemangku kepentingan seperti asosiasi pedagang buah dan sayuran, pedagang yang terdampak serta importir, dan pedagang eceran untuk meminimalisir dampak penutupan ini Pasir Panjang pada pasokan makanan di Singapura. "Supermarket besar juga berupaya untuk meningkatkan pasokan buah dan sayuran mereka," kata SFA.
Lembaga itu menambahkan saat ini Singapura mengimpor makanan dari lebih dari 170 wilayah. "Untuk memastikan ketahanan pasokan pangan, kami telah mengadopsi strategi multi-cabang seperti diversifikasi impor, menumbuhkan produksi lokal dan luar negeri," kata SFA.
Mereka menambahkan walaupun ada sejumlah gangguan sementara pada pasokan makanan selama pandemi, tapi pasokan makanan Singapura masih stabil. SFA juga mengingatkan masyarakat untuk mengamati kebijakan keamanan dan menjaga kebersihan pribadi ketika berkunjung ke tempat-tempat seperti pasar basah, pusat jajanan, dan kedai kopi. SFA menambahkan mereka akan meningkatkan kebijakan keamanan di Pasir Panjang sebelum membukanya.
"Kami juga meningkatkan frekuensi tes untuk semua orang yang bekerja di Pusat Grosir Pasir Panjang dari setiap 14 hari sekali menjadi tujuh hari sekali," kata SFA.
Tes pada pengunjung yang melakukan perdagangan akan dilanjutkan. Semua pegawai dan pedagang juga akan dites sebelum kembali ke Pasir Panjang.
Beberapa hari terakhir kasus infeksi Covid-19 di Singapura meningkat. Pada Sabtu (15/9) kemarin negara itu melaporkan 1.443 kasus infeksi. Angka itu menandai hari kelima kasus infeksi bertambah di atas 1.000 kasus.
Ketua satuan tugas multi-kementerian Gan Kim Yong mengatakan lonjakan kasus infeksi Covid-19 cukup 'mengkhawatirkan' dan menambah 'beban' pada sumber daya rumah sakit. Meskipun ada pergeseran dari masyarakat ke perawatan rumah.
Pemerintah Singapura mengumumkan pengetatan peraturan pembatasan sosial pada Jumat (24/9) lalu. Salah satunya mengurangi jumlah orang yang dapat makan di luar. Mulai Senin ini hanya dua orang yang sudah divaksin yang dapat makan di luar.
Jumlah orang yang dapat melakukan pertemuan untuk kegiatan lain juga dibatasi. Juli lalu Singapura menutup Jurong Fishery Port selama dua pekan setelah muncul kasus infeksi virus corona di tempat itu.