REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada Senin (27/9). Dia akan melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Emily Horne mengatakan Sullivan melakukan perjalanan ke Riyadh pada Senin dan akan mengunjungi Uni Emirat Arab. Axios pertama kali melaporkan Sullivan berencana bepergian ke wilayah tersebut.
Sullivan akan menjadi pejabat tertinggi pemerintahan Biden yang mengunjungi Arab Saudi. Selain bertemu putra mahkota. Dia diperkirakan akan bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Saudi Khalid bin Salman, saudara laki-laki MBS.
Gedung Putih di era Biden sebagian besar telah menjauhi putra mahkota Saudi sejak mempublikasikan sebuah laporan CIA pada Februari. Laporan itu menunjukkan MBS kemungkinan menyetujui pembunuhan kolumnis Washington Post dan kritikus Saudi Jamal Khashoggi dalam operasi 2018 di konsulat Saudi di Istanbul.
Tapi Gedung Putih memutuskan mengakhiri kondisi yang kompleks tersebut. Terlebih lagi melihat kondisi Yaman semakin memburuk. Pertempuran telah meningkat di kota utama Marib, ketika pemberontak yang didukung Iran berusaha untuk menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari kota kaya minyak di utara negara itu.
Upaya internasional untuk mengakhiri perang tidak membuahkan hasil. Utusan khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking, menyerukan Houthi menolak untuk terlibat secara berarti dalam gencatan senjata dan pembicaraan politik. Arab Saudi menawarkan proposal gencatan senjata kepada Houthi Yaman awal tahun ini karena ingin merehabilitasi citranya dengan pemerintahan Biden. Saudi telah menarik kritik internasional untuk serangan udara yang membunuh warga sipil dan embargo memperburuk kelaparan di sebuah negara di ambang kelaparan.