REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar (Kedubes) China menggelar resepsi secara virtual untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 berdirinya Republik Rakyat Cina (RRC), pada Selasa (28/9). Hadir dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Duta Besar China untuk ASEAN Deng Xijun.
Dalam pidato pembukaannya, Duta Besar (Dubes) China untuk RI, Xiao Qian mengapresiasi kehadiran mereka serta para diplomat lain yang hadir secara daring. Dia memaparkan upaya China dalam mengatasi pandemi yang mengintai dunia.
"Pemerintah China menempatkan manusia dan kehidupan di atas segalanya, dan telah mencapai pencapaian strategis besar dalam perang melawan pandemi Covid-19," ujar Dubes Xiao Qian dalam pidatonya secara virtual, Selasa.
"Kami mempertahankan langkah-langkah pengendalian secara teratur dan siap untuk mengatasi keadaan darurat lokal," ujarnya menambahkan.
Dia juga menerangkan, China telah memimpin kerja sama vaksin internasional. Dalam hal ini negaranya telah mengirimkan pasokan medis, seperti kit dan pengujian dan ventilator ke lebih dari 150 negara, dan 13 organisasi internasional. Sementara untuk dosis vaksin Covid-19, China memberikan bantuan vaksin ke 106 negara dan empat organisasi internasional.
Target China dalam ulang tahun berdirinya RRC ini adalah menyediakan total hingga dua miliar dosis vaksin ke seluruh dunia akhir tahun ini, serta menyumbangkan 100 juta dolar AS melalui mekanisme Covax. "Dengan tindakan praktis seperti itu, China telah membantu menyelamatkan ribuan nyawa di seluruh dunia, dan memenuhi komitmen tulusnya untuk memajukan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia," tuturnya.
Dalam pidatonya, Xiao juga menyinggung tentang kerja sama China dan Indonesia di berbagai bidang. Menurutnya, kepercayaan politik di antara kedua negara telah mencapai puncak terbaru. Dia mencontohkan pembicaraan Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo yang interns.
Kedua negara, kata dia, akan memperluas kerja sama ke sektor maritim di samping politik, ekonomi, budaya dan pertukaran orang-ke-orang, serta mengidentifikasi lima bidang utama kerja sama dalam keamanan politik, pencegahan pandemi dan kesehatan masyarakat, perdagangan dan investasi, people-to-people. "China dan Indonesia telah menorehkan babak baru dalam saling membantu dan persahabatan kita," katanya.
Dalam kaitan erat dengan ASEAN, Dubes Xiao mengatakan, bahwa Cina dan ASEAN termasuk Indonesia, telah memberikan kontribusi penting bagi perdamaian dan stabilitas regional. Kedua belah pihak juga menjadi contoh paling sukses dari kerja sama Asia-Pasifik. "Selama satu setengah tahun terakhir, Cina dan ASEAN telah menjadi mitra kerja sama yang paling substantif dan mitra strategis yang paling dinamis melalui upaya bersama," katanya.
Menurut Xiao, yang akan mengakhiri masa jabatan sebagai Dubes bulan depan, Indonesia dan China telah memasuki fase perkembangan yang signifikan dalam kemitraan strategis komprehensif. "Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada teman-teman dari pemerintah Indonesia dan semua lapisan masyarakat yang telah peduli dan mendukung perkembangan hubungan Cina-Indonesia, dan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada saya dalam menjalankan tugas saya," katanya.
Dubes juga menyinggung bahwa ketegangan, ketidakstabilan hingga ketidakpastian yang terjadi di kawasan maupun global, tidak akan mengubah hubungan kedua negara. Dia menegaskan bahwa China sangat mementingkan perkembangan hubungan bilateral kedua negara serta bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk terus memperkaya kemitraan strategis komprehensif China-Indonesia untuk kepentingan kedua negara dan dua bangsa.
"Sekarang, bergabunglah dengan saya untuk mendoakan kemakmuran China dan Indonesia—dua negara besar, perkembangan baru dan lebih besar hubungan China-Indonesia, persahabatan abadi antara kedua bangsa kita, dan peningkatan hubungan China-ASEAN. Saya berharap keselamatan semua, kesehatan yang baik, dan kebahagiaan luar biasa!"