REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) membunyikan alarm tentang penggunaan rokok elektronik pada remaja. Peringatan itu muncul setelah hasil studinya memperlihatkan bahwa remaja yang telah menggunakan rokok elektronik aneka rasa jumlahnya telah mencapai dua juta.
Studi yang dilakukan CDC bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) itu juga menemukan lebih dari 80 persen siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) menggunakan rokok elektronik berperasa pada 2021. Sejak 2014, rokok elektronik paling sering digunakan di kalangan remaja AS.
Dari siswa yang disurvei, 43,6 persen siswa SMA dan 17,2 persen siswa SMP telah menggunakan rokok elektronik dalam sebulan terakhir. Dari jumlah tersebut, 27,6 persen siswa SMA dan 8,3 persen siswa SMP mengaku menggunakannya sehari-hari.