REPUBLIKA.CO.ID, MUSKAT -- Topan tropis Shaheen akan mendarat di Oman pada Ahad (3/10) pagi. Badan Penerbangan Sipil Oman mengatakan citra satelit dan analisis grafik cuaca terbaru di Pusat Peringatan Dini Multi Bahaya Nasional mengindikasikan badai tropis Shaheen telah meningkat menjadi siklon tropis kategori 1.
Siklon tropis terus bergerak menuju wilayah pesisir Laut Oman dengan perkiraan kecepatan angin antara 118 hingga 151 kilometer/jam. Pusat topan berjarak sekitar 200 kilometer dari Provinsi Muskat dan kumpulan awan konvektif terdekat yang terkait dengan topan berjarak sekitar 80 kilometer.
“Topan diperkirakan akan berdampak langsung ke wilayah pesisir Muskat hingga kegubernuran al-Batinah Utara mulai Ahad pagi, disertai angin kencang dan hujan lebat dengan kisaran antara 200 dan 600 milimeter," ujar pernyataan Badan Penerbangan Sipil Oman dilansir Al Arabiya, Ahad (3/10).
Badan Penerbangan Sipil Oman mengatakan hujan lebat dan angin kencang menyebabkan banjir bandang parah di Provinsi al-Batinah Utara, al-Batinah Selatan, Muskat, al-Dhahira, al-Buraimi, dan al-Dakhliya. Banjir juga dapat meluas ke wilayah Provinsi Musandam, al-Sharqiya Utara, dan al-Sharqiya Selatan.
Pihak berwenang di Oman telah menyatakan hari libur nasional pada Ahad (3/10) dan Senin (4/10) karena kondisi cuaca buruk yang disebabkan oleh badai tropis Shaheen. Hari libur tersebut berlaku bagi seluruh karyawan perusahaan swasta maupun pegawai negeri sipil.
“3 dan 4 Oktober 2021 akan menjadi hari libur resmi bagi karyawan departemen aparatur administrasi negara, badan hukum lainnya, dan perusahaan swasta, kecuali Kegubernuran Dhofar dan Al Wusta karena kondisi iklim buruk yang disaksikan oleh Kesultanan,” kata kantor berita Oman.
Arabia Weather menyebut topan diperkirakan akan bergerak menuju Rub' al-Khali Arab Saudi. Sementara model prakiraan topan lainnya menyatakan badai akan bergerak ke arah Teluk Arab setelah berada di Oman. Badai juga akan berdampak di Qatar.
Ahli meteorologi Skotlandia Scott Duncan mengatakan Shaheen adalah topan kedua dalam catatan modern yang memasuki Teluk Oman. Sementara Pusat Meteorologi Nasional di Uni Emirat Arab (UEA) sedang menindaklanjuti situasi tersebut.
National Emergency Crisis and Disaster Management Authority (NCEMA) di UEA telah melakukan pemantauan waktu nyata dari semua kondisi cuaca di negara itu. NCEMA optimistis, kesiapan dan komunikasi antar lembaga negara dapat menangani badai tropis dengan cepat dan profesional.
"Pusat Meteorologi Nasional memantau situasi tropis sepanjang waktu dan meminta masyarakat untuk mengikuti buletin serta laporan yang dikeluarkan, dan mengikuti instruksi dan peringatan dari otoritas yang berwenang,” ujar NCEMA.
Pusat Meteorologi Nasional menjelaskan keadaan laut di Laut Oman sangat bergolak. Hal ini menyebabkan genangan air laut di pantai timur, terutama daerah dataran rendah, dan Laut Teluk Arab.
“Kami mengimbau semua anggota masyarakat, dalam kondisi cuaca seperti itu, untuk mengikuti berita dan informasi yang disiarkan oleh Pusat Meteorologi Nasional di semua platform elektronik dan melalui media sosial, dan untuk memastikan untuk tidak terpengaruh dengan rumor yang beredar tentang kondisi cuaca,” kata NCEMA.
Wilayah Kalba di UEA telah mengibarkan bendera merah di tepi kota. Wilayah tersebut telah memperingatkan gelombang laut yang menyertai topan Shaheen.