REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO — Seorang pasukan penjaga perdamaian dari Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Mali (MINUSMA) meninggal akibat ledakan di wilayah timur laut negara itu pada Sabtu (2/10). Sebanyak tiga orang lainnya juga terluka parah dan saat ini masih dalam perawatan.
Kepala misi PBB El-Ghassim Wane mengatakan kendaraan MINUSMA menabrak alat peledak rakitan di Tessalit, daerah di Kidal. Dalam beberapa pekan terakhir, penjaga perdamaian di wilayah utara Mali dilaporkan menjadi sasaran dari sejumlah serangan.
Salah satunya kejadian serangan terjadi pada 11 September. Saat itu, ada tiga penjaga perdamaian MINUSMA yang terluka akibat bahan peledak di dekat kamp pasukan di Kidal.
Sejak 2012, Mali telah menghadapi krisis yang mendalam di tingkat keamanan, politik, dan ekonomi. Pemberontakan separatis, serangan dari kelompok militan, serta kekerasan antar-komunal menyebabkan ribuan orang tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi meskipun ada kehadiran pasukan PBB, Afrika, dan Eropa.