Senin 04 Oct 2021 19:57 WIB

Adik Kim Jong-un Kini Urus Kebijakan Luar Negeri

Karier politik Kim Yo-jong melesat dan kini jadi pejabat tinggi kebijakan luar negeri

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Foto: EPA-EFE/JORGE SILVA
Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG - Adik perempuan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Kim Yo-jong, kini menjadi yang terdepan dalam menekan demonstrasi senjata dan tawaran perdamaian resmi dengan Korea Selatan (Korsel). Pekan ini, Korut secara resmi mengangkat Kim Yo-jong sebagai pejabat tinggi kebijakan luar negeri.

Jika negosiasi yang lama terhenti dilanjutkan, para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Korsel kemungkinan akan berurusan dengan Kim Yo-jong. Dapat dikatakan karier politiknya dengan cepat menanjak. Tahun lalu, dia ditunjuk kakaknya untuk mengurus sejumlah besar persoalan negara. Lalu pada September kemarin, Kim Yo-jong dipromosikan menjadi anggota Komisi Urusan Negara Korut.

Baca Juga

Dalam rentetan langkah yang dicanangkannya tahun ini, pada Juni Kim Yo-jong mengejutkan Korsel karena memerintahkan penghancuran kantor penghubung kosong yang dibangun Korsel di wilayah Korut. Beberapa pekan kemudian, dia mengatakan Korut tidak akan pernah terlibat kembali dengan Washington kecuali mengambil langkah-langkah yang tidak dapat diubah untuk meninggalkan kebijakan permusuhannya. Hal itu merujuk terutama pada sanksi ekonomi terhadap latihan militer gabungan Korut dan AS-Korsel.

Hingga kini Korut telah mempertahankan posisinya dan tetap terus menolak tawaran pemerintahan Joe Biden untuk melanjutkan pembicaraan tanpa prasyarat. Namun baru-baru ini, Kim kembali menjadi pusat perhatian.

Dia mengeluarkan dua pernyataan terpisah yang menawarkan pembicaraan bersyarat dengan Korsel. Pada saat yang sama, Korut melakukan uji coba misil pertamanya dalam enam bulan.

Pekan ini, dia ditunjuk sebagai anggota Komisi Urusan Negara, sebuah badan pembuat keputusan tingkat tinggi yang dipimpin oleh saudara laki-lakinya. "Promosi Kim Yo-jong kemungkinan mencerminkan penilaian saudara laki-lakinya bahwa dia secara efektif menjalankan perannya sebagai juru bicara internasional untuk rezim tersebut," kata seorang profesor di Universitas Ewha Seoul, Leif-Eric Easley.

Kim Yo-jong diyakini berusia awal 30-an. Dia mengalami kemunduran singkat pada Januari tahun ini ketika kehilangan posisinya sebagai anggota alternatif dari Politbiro Partai Buruh yang berkuasa.

Dia kemudian diturunkan menjadi wakil direktur departemen partai dari gelar sebelumnya. Para ahli berspekulasi Kim Jong-un menganggapnya bertanggung jawab atas kegagalan kebijakan atau dia khawatir tentang kenaikannya yang terlalu cepat.

Masuknya Kim Yo-jong ke komisi dapat semakin memperkuat posisi politiknya. Oleh agen mata-mata Korsel dia digambarkan sebagai "No. 2 Korea Utara".

"Dimasukkannya dia dalam Komisi Urusan Negara akan menambah bobot resmi lebih lanjut untuk pernyataannya karena dia sekarang akan berbicara sebagai pejabat kebijakan luar negeri yang secara resmi ditugaskan untuk menangani Washington dan Seoul," kata Hong Min, seorang analis di Institut Korea Seoul untuk Unifikasi Nasional.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement