REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Venezuela membuka kembali perbatasannya dengan Kolombia pada Selasa (5/10). Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan, perbatasan Kolombia dan Venezuela sebelumnya ditutup hampir tiga tahun karena ketegangan politik.
"Dalam persaudaraan dan kerja sama antara rakyat Kolombia dan Venezuela, (Maduro) telah mengambil keputusan membuka penyeberangan untuk perdagangan,” kata Rodriguez.
Venezuela menutup perbatasan pada Februari 2019, ketika oposisi Venezuela, yang didukung oleh Bogota dan Washington, berusaha untuk mendatangkan bantuan kemanusiaan. Hal ini bertentangan dengan keinginan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Pihak berwenang Venezuela pada saat itu memblokir jembatan Simon Bolivar. Jembatan ini merupakan salah satu penyeberangan utama antara kedua negara. Sejumlah truk kontainer pengiriman dengan tulisan, "kami menginginkan perdamaian" terhenti di jembatan penyeberangan utama tersebut.
Pemerintah Venezuela mengatakan, upaya pengiriman bantuan adalah bagian dari plot yang didukung Washington untuk menggulingkan Presiden Maduro. Oposisi dan sekutunya menuduh Maduro berbuat curang, sehingga dapat terpilih kembali dalam pemilu 2018. Maduro menolak tuduhan itu, dan menyalahkan sanksi AS atas krisis ekonomi Venezuela.
Perdagangan Venezuela dan Kolombia, pernah mencapai sekitar 7 miliar dolar AS per tahun sebelum perbatasan ditutup. Pemerintah Kolombia, yang tidak mengakui Maduro sebagai presiden sah Venezuela, menutup perbatasan pada Maret 2020 karena pandemi virus korona.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan Maduro mendapatkan tekanan untuk membuka perbatasan karena perlawanan demokratis. Pernyataan Duque merujuk pada oposisi Venezuela.