Selasa 12 Oct 2021 01:21 WIB

Kapal Induk Inggris Terbaru Singgah di Singapura

HMS Queen Elizabeth singgah di Singapura pada Senin (11/10).

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kapal induk baru Inggris HMS Queen Elizabeth singgah di Singapura pada Senin (11/10). Keberadaan armada itu bagian dari langkah Inggris untuk menegaskan kembali secara global dan meningkatkan kehadiran militer di Asia di tengah meningkatnya persaingan di antara negara-negara besar.

Queen Elizabeth memimpin kelompok serangan kapal induk Inggris dalam latihan dengan militer Singapura pada akhir pekan, termasuk manuver angkatan laut dan simulasi pelatihan tempur dengan pesawat tempur siluman F-35B dan jet F-16. Inggris pun berencana untuk secara permanen menempatkan dua kapal perang di perairan Asia.

Baca Juga

"Tinjauan terintegrasi kami baru-baru ini menyoroti pentingnya Indo Pasifik dan niat Inggris untuk singgah di sini dan memiliki jejak yang meningkat, dan kehadiran yang jauh lebih gigih," kata komandan kelompok penyerang, Komandan Steve Moorhouse, mengatakan kepada Reuters di atas kapal baru berbobot 65.000 ton.

"Cara apa yang lebih baik untuk menunjukkannya pada contoh pertama, dengan Queen Elizabeth ditempatkan di sini untuk penyebaran operasional pertamanya," ujar Moorhouse.

Menurut pernyataan pemerintah Inggris, Singapura adalah salah satu dari lebih dari 40 negara yang akan berinteraksi dengan kelompok penyerang melalui kunjungan atau latihan selama penyebaran globalnya. Armada itu melakukan perjalanan ke Jepang bulan lalu untuk menandai dimulainya kehadiran militer permanen, yang datang ketika Amerika Serikat, Inggris dan Australia menyetujui pakta pertahanan regional trilateral atau dikenal AUKUS.

Inggris, seperti China, sekarang memiliki dua kapal induk, dibandingkan dengan AS yang sudah memiliki 11 armada. Queen Elizabeth senilai 4 miliar dolar AS adalah kapal perang terbesar yang dibangun oleh militer Inggris dan kira-kira panjangnya tiga lapangan sepak bola pada 274 meter.

Dalam beberapa tahun terakhir, China secara kontroversial mengerahkan kapal penjaga pantai di seluruh Laut Cina Selatan dan membangun pulau-pulau buatan dengan sistem rudal. Upaya ini untuk menegaskan klaim teritorial yang luas yang dinyatakan tidak sah oleh putusan arbitrase internasional. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement