REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Perdana Menteri Yordania Bisher al Khasawneh merombak kabinetnya dalam perombakan keempat sejak menjabat setahun lalu. Langkah itu menciptakan Kementerian Investasi sehingga memungkinkan pemerintah lebih banyak ruang lingkup untuk menangani masalah sosial dan masalah ekonomi.
Pejabat pemerintahan mengatakan dekrit Kerajaan menyetujui perombakan yang mempengaruhi delapan jabatan dan membentuk kementerian baru. Kementerian Investasi ini untuk memacu investasi asing dan menciptakan pekerjaan yang sangat dibutuhkan di negara yang menghadapi rekor tingkat pengangguran sebanyak 25 persen.
Khasawneh mempertahankan ekonom lulusan Harvard Mohammad Al Ississ sebagai Menteri Keuangan. Dia memenangkan pujian Dana Moneter Internasional (IMF) atas penanganannya terhadap ekonomi selama pandemi dan telah menegosiasikan program IMF empat tahun senilai 1,3 miliar dolar AS, menandakan kepercayaan pada agenda reformasi Yordania.
Sosok Khasawneh yang berpendidikan Inggris ditunjuk Oktober lalu oleh Raja Abdullah II untuk memulihkan kepercayaan publik atas penanganan krisis kesehatan virus corona. Dia pun diminta meredakan kemarahan atas kegagalan pemerintah berturut-turut untuk memenuhi janji kemakmuran dan mengekang korupsi.
Pemerintah menghadapi tugas berat untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi yang tahun lalu bergulat dengan kontraksi terdalamnya dalam beberapa dasawarsa. Pengangguran dan kemiskinan semakin tinggi karena diperparah oleh pandemi. Namun pemerintah dan IMF sama-sama memprediksi rebound tahun ini sekitar 2 persen.