REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pihak berwenang Jerman mengatakan sejumlah imigran tiba dari negara itu melalui jalur Polandia dan Belarusia. Angka pengungsi yang tiba melalui dua jalur itu meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Kantor berita Jerman, FDA, melaporkan kepolisian federal Jerman mengatakan tahun ini lebih dari 4.300 imigran ilegal menyeberang dari Polandia. Sebagian besar pengungsi dari Irak, Suriah, Yaman, dan Iran.
Dari Januari dan Juli lalu hanya 26 orang yang menggunakan 'jalur Belarusia'. Lalu, naik pada Agustus sebanyak 474, pada September naik menjadi 1.941 dan baru 11 hari bulan Oktober sudah 1.934 imigran yang tiba melalui jalur ini.
Sebagian besar ditempatkan di pusat penerimaan pencari suaka di timur Negara Bagian Brandenburg. Tenda-tenda di tempat penampungan sudah ditambah. Tempat yang bisa menampung 3.500 orang diperluas hingga bisa menampung sampai 5.000 imigran.
"Situasinya tidak dramatis, tapi juga sulit," kata kepala kantor warga asing di Kota Eisenhuettenstadt, Olaf Jansen, Rabu (13/10).
Ia menambahkan dikhawatirkan terjadi penyebaran virus corona di antara imigran yang baru tiba. Pemimpin-pemimpin Uni Eropa termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel menuduh rezim Belarusia memfasilitasi gelombang imigran skala besar untuk masuk Uni Eropa.
Mereka menuduh Belarusia melakukan apa yang disebut 'perang hibrid' untuk mengganggu stabilitas Uni Eropa. Belarusia membujuk ribuan imigran dengan visa turis dan mendorong mereka menyeberang ke Polandia, Lithuania dan sampai Latvia, tiga negara anggota Uni Eropa yang berbatasan dengan Belarusia.
Baru-baru ini sejumlah imigran meninggal dunia karena kelelahan. Mereka kelelahan saat mencoba menyeberang ke Polandia melewati hutan dan rawa.