REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrado mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus mensertifikasi vaksin Covid-19 agar dapat digunakan masyarakat. Tampaknya ia khawatir warga Meksiko yang sudah divaksin tetap tidak bisa masuk Amerika Serikat (AS).
"WHO harus bertindak dengan benar, tanpa tendensi politik atau ideologi, kukuh pada ilmu pengetahuan," kata Lopez Obrador dalam konferensi pers rutin, Rabu (13/10).
Pernyataan Lopez Obrador ini disampaikan setelah AS mengatakan hanya akan mengizinkan orang yang sudah divaksin virus corona yang disetujui WHO yang boleh masuk perbatasannya. AS membuka kembali perbatasan daratnya.
Jutaan warga Meksiko sudah divaksin Covid-19 dengan vaksin dari Rusia dan China. Vaksin Sputnik-V dari Rusia dan vaksin CanSino dari China belum dapat persetujuaan WHO.
Karena itulah jutaan warga Meksiko yang menerima dua vaksin itu tidak memenuhi syarat yang ditetapkan AS. Lopez Obrador gembira dengan keputusan AS membuka kembali perbatasan daratnya setelah ditutup selama 18 bulan.
Ia mengatakan penutupan perbatasan yang diterapkan karena pandemi Covid-19 telah merugikan miliaran dolar AS. Lopez Obrador menambahkan tanggal pasti kapan perbatasan itu dibuka masih dalam proses pembicaraan antar dua negara.