REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) pada Kamis mengatakan akan terus berkonsultasi dengan sekutu NATO-nya, Turki, mengenai Suriah. AS memiliki kepentingan dengan Ankara di Suriah yang dilanda perang itu.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan negaranya dan Turki ingin mengakhiri konflik 10 tahun di negara itu, dan Washington akan bekerja sama dengan Ankara dan negara-negara regional lainnya.
AS pada Selasa mengutuk serangan lintas perbatasan di tanah Turki dan menyampaikan belasungkawa atas pembunuhan dua polisi Turki di utara Suriah.
Tiga personel pasukan Turki tewas akibat serangan roket pada Senin dari daerah yang diduduki oleh kelompok teror YPG/PKK ke lokasi yang berbeda di distrik Karkamis di tenggara provinsi Gaziantep.
Secara terpisah, dua petugas polisi operasi khusus Turki tewas, dan dua lainnya terluka, ketika milisi cabang PKK di Suriah melakukan serangan teror pada Minggu di Azaz, utara Suriah, menggunakan peluru kendali yang menghantam kendaraan lapis baja.
Menanggapi serangan itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki telah kehabisan kesabaran karena serangan berulang terhadap pasukan dan wilayah Turki di wilayah tersebut.
Presiden Turki menambahkan bahwa Ankara bertekad untuk memusnahkan ancaman yang berasal dari Suriah utara, baik itu secara sendiri atau dengan dukungan dari pasukan lokal.
Menjawab pertanyaan tentang hal itu, Price mengatakan AS telah menekankan pentingnya semua pihak menghormati dan mempertahankan zona gencatan senjata untuk meningkatkan stabilitas di Suriah.