Sabtu 16 Oct 2021 01:37 WIB

Perusahaan Swasta Rusia Mulai Uji Coba Vaksin Baru Covid

Presiden Vladimir Putin mendorong Rusia agar menggenjot vaksinasi Covid-19.

Seorang warga memegang lengannya setelah menerima suntikan vaksin virus corona Sputnik V Rusia di pusat vaksinasi di Gostinny Dvor, Moskow, Rusia, Senin (12/7). Rusia menghadapi peningkatan tajam penularan dalam beberapa pekan terakhir, dengan infeksi baru setiap hari meningkat dari sekitar 9.000 pada awal Juni menjadi lebih dari 25.000 pada hari Jumat. Foto AP/Pavel Golovkin
Foto: AP
Seorang warga memegang lengannya setelah menerima suntikan vaksin virus corona Sputnik V Rusia di pusat vaksinasi di Gostinny Dvor, Moskow, Rusia, Senin (12/7). Rusia menghadapi peningkatan tajam penularan dalam beberapa pekan terakhir, dengan infeksi baru setiap hari meningkat dari sekitar 9.000 pada awal Juni menjadi lebih dari 25.000 pada hari Jumat. Foto AP/Pavel Golovkin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW  -- Sebuah perusahaan Rusia pada Jumat mengatakan mulai menguji coba vaksin Covid-19 Betuvax-CoV-2. Ini adalah vaksin kedua yang diproduksi oleh perusahaan swasta Rusia. Demikian dilaporkan kantor berita TASS, Jumat.

"Uji coba tahap pertama dan kedua, yang diselenggarakan Human Stem Cells Institute, akan melibatkan 170 orang yang tinggal di Kota St. Petersburg dan Permserta diperkirakan akan berlangsung sampai September 2022," menurut TASS.

Baca Juga

Perusahaan swasta lainnya, Biocad, sudah memulai pengujian vaksin Covid-19 buatannya pada September.Rusia sejauh ini telah menyetujui vaksin yang dikembangkan oleh tiga lembaga negara, termasuk Sputnik V dalam paket dua dosis.

Rusia bergerak cepat meluncurkan Sputnik V ketika pandemi melanda tahun lalu. Namun, penerimaan terhadap vaksin tersebut lamban sebab banyak warga Rusia yang tidak percaya pada otoritas dan takut dengan produk medis baru.

Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia perlu menggenjot vaksinasi Covid-19.Negara itu pada Jumat melaporkan jumlah kasus harian dan kematian Covid-19 tertinggi sejak pandemimulai merebak.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement