REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Turki menyampaikan belasungkawa kepada Lebanon pada Kamis setelah penembakan di ibu kota Beirut yang menewaskan beberapa demonstran.
Mengekspresikan kesedihan atas para demonstran yang terbunuh oleh penembak tak dikenal selama protes di Beirut, Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya berharap mereka yang bertanggung jawab akan ditangkap dan diadili sesegera mungkin. Kemlu Turki mendesak agar semua pihak di Lebanon tenang dan menahan diri dari kekerasan.
Kepanikan mencengkeram Beirut setelah terjadi penembakan saat para pendukung Hizbullah dan Gerakan Amal menggelar protes di dekat Istana Kehakiman di kota itu.
Ratusan pendukung kedua kelompok Syiah itu berkumpul untuk menuntut pencopotan Tarek Bitar, hakim yang memimpin penyelidikan atas di pelabuhan Beirut tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan bersama, Hizbullah dan Amal menuduh "kelompok bersenjata" yang berafiliasi dengan partai Pasukan Lebanon, yang dipimpin oleh Samir Geagea, berada di balik serangan itu.
Protes dimulai beberapa jam setelah pengadilan menolak pengaduan terhadap Geagea dan mengizinkan hakim untuk melanjutkan penyelidikan. Menurut Palang Merah Lebanon, korban tewas mencapai enam orang dan lebih dari 30 orang terluka.
Ledakan pelabuhan Beirut pada Agustus 2020 menewaskan lebih dari 200 orang, melukai sekitar 6.000 orang, menyebabkan sekitar 300.000 kehilangan tempat tinggal, dan semakin melemahkan ekonomi Lebanon yang sudah rapuh.