REPUBLIKA.CO.ID, AUCKLAND -- Selandia Baru pada Sabtu (16/10) memvaksinasi sedikitnya 2,5 persen penduduk, menurut data awal kementerian kesehatan, ketika pemerintah setempat berupaya mempercepat inokulasi dan hidup bersama COVID-19. Lewat serangkaian strategi, gimmick dan dorongan semangat dari Perdana Menteri Jacinda Ardern di sepanjang hari itu, 124.669 dosis vaksin telah disuntikkan hingga malam hari di negara berpenduduk 4,9 juta jiwa itu.
"Kita telah menetapkan target kita sendiri, Aotearoa, kau telah melakukannya, tapi teruslah maju," kata Ardern, menyebut nama Selandia Baru dalam bahasa Maori di sebuah pusat vaksinasi, seperti dikutip layanan berita Newshub. "Ayo, kita tuju 150 (ribu dosis per hari). Mari bertambah besar atau pulang."
Selandia Baru sempat terbebas dari virus corona selama pandemi sampai wabah varian Delta muncul pada pertengahan Agustus. Pemerintah setempat kini bermaksud untuk hidup bersama COVID-19 lewat upaya mencapai tingkat vaksinasi yang tinggi.
Pada Sabtu negara itu melaporkan 41 kasus baru, 40 di antaranya berada di Auckland. Lockdown telah diberlakukan di kota terbesar itu sejak pertengahan Agustus dan pemerintah berencana mengakhirinya jika tingkat vaksinasi penuh mencapai 90 persen.
Hingga Jumat (15/10), 62 persen penduduk yang memenuhi syarat telah divaksinasi penuh dan 83 persen telah menerima satu dosis. Pusat-pusat vaksinasi telah didirikan pada Sabtu di seluruh negeri, termasuk di resto-resto cepat saji dan taman-taman. Sebagian tempat itu menawarkan manisan kepada penerima vaksin, kata media lokal.
"Saya tak sabar untuk datang dan bermain di sebuah konser, saya mau berpeluh dan menari dan mungkin malah tidak memakai masker. Semoga kita bisa mencapai itu," kata penyanyi pop Lorde, menurut media setempat.
"Lindungi komunitasmu, ambillah sepotong kue tar, mungkin sepotong roti krim," kata dia. "Tapi tolong, tolong jalani vaksinasi."