REPUBLIKA.CO.ID, BENI -- Tiga kasus baru Ebola dikonfirmasi di Republik Demokratik Kongo timur. Dalam 10 hari terakhir, total ada 5 kasus. Hal itu diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (18/10).
Pejabat kesehatan mengatakan bahwa gejolak virus tersebut tampaknya berkaitan dengan wabah besar-besaran pada 2018-2020, yang menewaskan lebih dari 2.200 orang dan menginfeksi 1.000 lebih lainnya. Ketiga kasus ditemukan pada Sabtu(16/10) di distrik Butsilu, dekat Kota Beni yang menjadi episentrum wabah terakhir.
Tiga dari lima kasus terkonfirmasi meninggal.Gejolak pasca wabah besar Ebola dapat disebabkan oleh infeksi tersembunyi yang tersisa di sperma penyintas. Klaster kasus lainnya yang terkait dengan epidemi 2018-2020 muncul pada Februari dan berhasil ditangani setelah enam orang meninggal.
Vaksin menjadi upaya menekan penyebaran wabah baru-baru ini. Pekan lalu tim medis mulai memvaksinasi kontak kasus dengan menggunakan suntikan yang dikembangkan oleh Merck. Vaksin Merck merupakan satu dari dua vaksin Ebola yang tersedia, selain vaksin produksi Johnson & Johnson.