REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat gedung putih mengatakan memenuhi janji untuk memasok dosis vaksin COVID-19 ke Asia Tenggara sangat penting bagi kredibilitas negara kelompok Quad. Quad merupakan sekelompok negara di Asia Pasifik yang diposisikan sebagai penyeimbang China dalam hal ekonomi. Negara-negara itu telah membuat komitmen pada bulan Maret.
Quad yang terdiri dari Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat berencana untuk memasok satu miliar suntikan COVID-19 di seluruh Asia pada akhir tahun 2022. Inisiatif ini terhenti setelah India, produsen vaksin terbesar di dunia, melarang ekspor pada bulan April di tengah wabah COVID yang masif.
Berbicara menjelang KTT virtual Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan negara-negara mitra minggu depan, Edgard Kagan, direktur senior untuk Asia Timur dan Oseania di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mencatat bahwa India telah setuju untuk mengekspor 8 juta pertama dosis di bawah proyek pada bulan Oktober.
“Kami berharap untuk melihat peningkatan itu,” katanya dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh wadah pemikir Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington, Rabu (20/10).
“Kami sangat menghargai pentingnya menindaklanjuti inisiatif vaksin Quad. Kami menyadari bahwa itu sangat penting untuk kredibilitas Quad," tambahnya.
Kagan mengatakan produksi telah meningkat, dan pihaknya mulai melihat aliran vaksin yang cukup signifikan dari proyek itu.
Kagan mengatakan visi AS untuk Quad adalah salah satu dari negara-negara yang berpikiran sama yang berbagi komitmen dan kemauan untuk mengambil tindakan untuk mendukung prioritas di kawasan itu.
Dia menekankan bahwa Washington tidak melihatnya sebagai “NATO Asia” dan tidak dimaksudkan untuk bersaing dengan ASEAN, juga tidak mencoba untuk meniru institusi yang telah dikembangkan ASEAN.
"Kami tidak mencoba bersaing dengan mereka. Kami ingin bekerja dengan mereka dan kami ingin menemukan cara di mana Quad sebagai sebuah kelompok dapat bekerja dengan ASEAN," katanya.