REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus infeksi virus Corona di seluruh Eropa pekan lalu naik tujuh persen. Eropa menjadi satu-satunya kawasan di dunia yang angka infeksi Covid-19 naik. Penyerapan vaksin yang tidak merata dapat mengancam benua tersebut.
Dalam asesmen mingguan terkait pandemi, WHO mengatakan, jumlah kasus infeksi Covid-19 di seluruh dunia pekan lalu bertambah 2,7 juta kasus dan 46 ribu lebih kematian. Angka ini serupa dengan angka yang dilaporkan pekan sebelumnya.
Pada Kamis (21/10) WHO menambahkan Eropa dan Amerika dua kawasan dengan angka infeksi tertinggi di seluruh dunia. AS melaporkan rekor kasus infeksi yang sebanyak 580 ribu kasus.
Inggris, Rusia dan Turki menjadi tiga negara dengan kasus infeksi terbanyak di Eropa. Penurunan terbesar terlihat di Afrika dan Pasifik Barat dengan angka infeksi turun 18 dan 16 persen.
Angka kematian akibat virus Corona di Afrika juga turun sekitar seperempatnya. Walaupun vaksin Covid-19 di benua itu sangat langka.
Selama tiga pekan berturut-turut kasus infeksi Covid-19 di Eropa melonjak tajam. Bertambah sekitar 1,3 juta kasus infeksi. Lebih dari setengahnya melaporkan lonjakan kasus infeksi. Inggris dan Rusia melaporkan kenaikan kasus baru sebesar 15 persen.
Dalam pernyataannya Rabu (20/10) kemarin WHO Eropa mengatakan sudah 1 miliar dosis Covid-19 yang disuntikan di seluruh benua. Mereka menggambarkan penyerapan tidak merata 'menjadi musuh terbesar kawasan dalam memerangi Covid-19'.
Demi menahan lonjakan kasus infeksi dan kematian Covid-19 Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyetujui proposal pemerintah menutup tempat kerja selama satu pekan mulai akhir bulan Oktober mendatang.Dalam 24 jam terakhir angka infeksi dan kematian Covid-19 harian di Rusia tembus rekor.
Pasien yang meninggal dunia akibat virus Corona bertambah 1.028 sementara kasus infeksi bertambah 34.073. Dalam pertemuannya dengan pejabat pemerintah yang disiarkan di televisi Putin mengumumkan 'hari-hari tanpa bekerja' dari 30 Oktober sampai 7 November. Selama periode itu para pekerja tetap dapat gaji, selain itu setiap wilayah dapat memperpendek atau memperpanjang kebijakan tersebut.
"Perkembangan situasi epidemiologis setiap daerah berbeda-beda, untuk menyoroti hal ini kepala daerah diberi hak untuk melakukan kebijakan tambahan," kata Putin.