REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru lantik Gubernur Jenderal perempuan Māori pertama, Dame Cindy Kiro dalam upacara yang digelar di parlemen di Wellington, Kamis (21/10). Ia berjanji untuk menyentuh imigran dan warga yang terpinggirkan.
Di pelantikan yang hanya dihadiri beberapa orang Cindy mengaku bangga memiliki warisan Maori dan Inggris. Gubernur Jenderal di bekas jajahan Inggris itu memiliki tugas konstitusional dan seremonial atas nama Kerajaan Britania Raya.
"Masyarakat berkembang tangguh ketika masyarakat merasa saling terhubung, memiliki rasa saling memiliki, dan memiliki tempat untuk berpijak," kata Dame Cindy dalam pidatonya.
"Saya akan menghubungkan imigran baru dan mantan pengungsi dan merayakan berbagai budaya dan agama yang diberikan pada bangsa kami yang memilih menjadikan Selandia Baru sebagai rumah mereka," tambahnya.
Banyak masyarakat Maori yang sekitar 17 persen dari populasi Selandia Baru yang mengalami kesulitan sosial dan ekonomi. Maori kerap menjadi masyarakat yang paling banyak mengalami masalah hukum dan kesehatan.
Sebagian besar anak-anak mereka berakhir di panti yang dikelola negara. Pada tahun 2019 lalu ribuan Maori turun ke jalan menuntut keadilan sosial dan tanah adat.
Dame Cindy memiliki karir akademik dan pernah menduduki beberapa jabatan di universitas-universitas Selandia Baru. Ia memiliki PhD di bidang Kebijakan Sosial dan MBA di bidang bisnis administrasi dari University of Auckland dan Massey University.
Ia orang pertama di keluarganya yang berhasil masuk universitas. Perdana Menteri Jacinda Ardern menyambut penunjukan Dame Cindy dalam pidato pelantikan.
"Saya tahu sebagai perempuan Maori pertama yang memegang jabatan ini Anda sadar kesempatan Anda di sini juga memberi inspirasi bagi masyarakat luas dari berbagai lapisan masyarakat," katanya.