Ahad 24 Oct 2021 09:09 WIB

Erdogan Perintahkan Usir Sepuluh Duta Besar

Pengusiran duta besar tersebut berkaitan dengan pembebasan Osman Kavala.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melayangkan ancaman mengusir duta besar (dubes) sepuluh negara termasuk Amerika Serikat (AS) karena menuntut pembebasan Osman Kavala.
Foto:

Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod mengatakan kementeriannya belum menerima pemberitahuan resmi terkait pengusiran. Namun pihaknya telah melakukan kontak dengan rekan-rekan dan sekutunya.

"Kami akan terus menjaga nilai dan prinsip bersama kami, seperti yang juga diungkapkan dalam deklarasi bersama," katanya dalam sebuah pernyataan. Sebuah sumber di Kementerian Luar Negeri Jerman juga mengatakan 10 negara sedang berkonsultasi satu sama lain.

Satu sumber diplomatik mengatakan de-eskalasi dimungkinkan mengingat Turki kini telah membuat pendiriannya sangat jelas. Hal ini juga turut mengingat potensi dampak diplomatik dari langkah seperti itu menjelang KTT G20 dan KTT iklim PBB di Glasgow yang dimulai pada akhir bulan.

"Tidak ada instruksi yang diberikan kepada kedutaan," kata sumber itu. Menurutnya ada kemungkinan keputusan akan diambil pada rapat kabinet Turki pada Senin.

Siapa Osman Kavala?

Kavala merupakan seorang kontributor untuk banyak kelompok masyarakat sipil. Dia telah dipenjara selama empat tahun dan didakwa membiayai protes nasional pada 2013. Dia juga turut dalam keterlibatan kudeta yang gagal pada 2016. Kavala tetap dalam tahanan sementara persidangan terakhirnya berlanjut pada 26 November mendatang. Selama persidangan, dia terus menyangkal tuduhan tersebut.

Kavala dibebaskan tahun lalu dari tuduhan terkait dengan protes 2013. Namun tahun ini keputusan itu dibatalkan dan digabungkan dengan tuduhan terkait dengan upaya kudeta.

Kelompok-kelompok hak asasi mengatakan kasusnya adalah simbol dari tindakan keras terhadap perbedaan pendapat di bawah Erdogan. Enam negara yang terlibat adalah anggota UE, termasuk Jerman dan Prancis.

"Pengusiran sepuluh duta besar adalah tanda pergeseran otoriter pemerintah Turki. Kami tidak akan terintimidasi. Kebebasan untuk Osman Kavala," cicit Presiden Parlemen Eropa David Sassoli di Twitter resminya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement