REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pengeboman menargetkan Taliban membuat warga sipil kehilangan nyawa di Afghanistan timur, Sabtu (23/10) waktu setempat. Ledakan tersebut menewaskan dua warga sipil termasuk anak-anak serta melukai empat warga lainnya.
"Dua bom diledakan ketika kendaraan Taliban lewat, menewaskan satu anak," ujar Kepala polisi distrik Ismatullah Mubariz seperti dikutip laman Channel News Asia, Ahad (24/10).
Dia menambahkan bahwa tidak ada milisi Taliban yang terluka maupun tewas. Seorang pejabat rumah sakit setempat mengatakan, dua jasad dan empat warga sipil yang terluka dipindahkan ke rumah sakit setelah serangan itu. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk memberi pengarahan kepada media.
Hingga berita ini dirilis, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Namun demikian, ISIS memang aktif di provinsi Nangarhar timur. ISIS juga sering melancarkan serangan yang menargetkan Taliban.
Baru-baru ini, ISIS menunjukkan tanda-tanda ekspansi di Afghanistan dalam serangan di utara, selatan dan ibukota Kabul. Kemampuan kelompok itu untuk sering melancarkan serangan telah menimbulkan keraguan atas kemampuan Taliban untuk menjaga keamanan dan stabilitas di negara yang diperangi.
Pekan lalu, ISIS mengeklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di sebuah masjid Syiah di Afghanistan selatan. Serangan itu menewaskan 47 orang dan melukai puluhan lainnya.
Serangan tersebut adalah yang paling mematikan sejak AS keluar secara dramatis dari negara itu. Kini Taliban menguasai seluruh negara.