REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA – Angkatan bersenjata Kolombia berhasil menangkap Dairo Antonio Usuga atau dikenal sebagai Otoniel. Dia adalah gembong perdagangan narkoba terbesar di negara tersebut.
Otoniel, yang kini berusia 50 tahun, ditangkap dalam operasi Osiris di daerah pedesaan di wilayah Uraba, Provinsi Antioquia. Operasi itu melibatkan lebih dari 500 anggota pasukan khusus Kolombia dan 22 helikopter. Baku tembak sempat terjadi saat penggerebekan berlangsung. Seorang petugas polisi dilaporkan tewas.
“Ini adalah pukulan terbesar terhadap perdagangan narkoba di negara kita abad ini. Pukulan ini hanya sebanding dengan jatuhnya Pablo Escobar pada 1990-an,” kata Presiden Kolombia Ivan Duque pada Sabtu (23/10).
Selain perdagangan narkoba, Otoniel turut dituduh melakukan beberapa kejahatan lainnya, yakni pembunuhan petugas polisi, merekrut anggota di bawah umur, dan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Otoniel naik menjadi pemimpin kelompok perdagangan narkoba Clan del Golfo atau Klan Teluk, setelah menjalankan tugas sebagai gerilyawan sayap kiri dan kemudian sebagai paramiliter. Clan del Golfo memiliki sekitar 1.200 anggota pria bersenjata. Mayoritas dari mereka adalah mantan anggota kelompok paramiliter sayap kanan. Anggota klan tersebut tersebar di 10 dari 32 provinsi di Kolombia.
Menurut otoritas berwenang, selain perdagangan narkoba, Clan del Golfo juga terlibat dalam penambangan ilegal. Kolombia telah menawarkan hadiah sebesar 3 miliar peso untuk siapa pun yang memiliki informasi tentang keberadaan Otoniel. Pemerintah Amerika Serikat (AS) juga menjanjikan hadiah sebesar 5 juta dolar AS untuk membantu menemukannya.
Pada Maret lalu, polisi Kolombia dan Badan Penegakan Narkoba AS menangkap saudara perempuan Otoniel, Nini Johana Usuga. Dia diekstradisi ke AS untuk menghadapi tuduhan terkait perdagangan narkoba dan pencucian uang.