REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pejabat Australia berencana untuk segera meluncurkan suntikan penguat atau booster Covid-19, untuk mencegah munculnya kasus. Suntikan booster diberikan karena penduduk di dua kota terbesar yaitu Sydney dan Melbourne mulai menikmati kembali aktivitas mereka, setelah pembatasan selama berbulan-bulan.
Para pejabat Australia secara bertahap mengalihkan fokus mereka ke suntikan penguat, karena tingkat vaksinasi dosis ganda pada populasi dewasa Australia mendekati 75 persen. Sementara hampir 87 persen orang di atas 16 tahun telah menerima dosis pertama mereka sejak peluncuran kampanye vaksinasi nasional dimulai pada Februari.
"Suntikan booster akan tersedia mulai enam bulan dari dosis kedua," ujar Kepala satuan tugas vaksinasi Covid-19, John Frewen kepada Australian Broadcasting Corp.
Frewen mengatakan, pemberian suntikan booster akan diprioritaskan kepada petugas kesehatan, staf rumah sakit, dan penduduk di pusat perawatan lanjut usia.
Di tengah peningkatan kampanye vaksinasi, Victoria pada Senin (25/10) mencatat jumlah infeksi harian terendah dalam hampir tiga minggu, yaitu mencapai 1.461. Sementara di negara tetangga New South Wales (NSW), kasus Covid-19 turun untuk hari keempat berturut-turut menjadi 294.
Para pejabat di Victoria berusaha untuk melonggarkan pembatasan pada Jumat lalu. Tingkat vaksinasi dosis ganda pada populasi dewasa Victoria akan mencapai 80 persen. Ketika mencapai tingkat tersebut, Victoria tidak akan mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan dan orang-orang bebas bepergian ke seluruh negara bagian. Sementara tingkat vaksinasi dosis lengkap di NSW diperkirakan mencapai 90 persen pada minggu depan.