Senin 25 Oct 2021 19:03 WIB

Identitas Korban Pembunuhan Berantai 37 Tahun Lalu Terungkap

Korban pembunuhan berantai di Alaska berhasil diidentifikasi lewat tes DNA

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi pembunuhan. Korban pembunuhan berantai di Alaska berhasil diidentifikasi lewat tes DNA.
Foto:

Polisi mengatakan beberapa kecocokan dekat ditemukan dan digunakan untuk membuat silsilah keluarga bagi korban. Polisi menyatakan penelitian menunjukkan korbannya mungkin seorang perempuan bernama Robin Pelkey yang lahir di Colorado pada 1963.

Polisi melacaknya untuk tinggal di Anchorage pada awal 1980-an, tetapi tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa dia masih hidup setelah 1984. Akhirnya kerabat dekat ditemukan berada di Arkansas dan Alaska.

Anggota keluarga memberi tahu polisi bahwa Pelkey tinggal di Anchorage pada akhir 1970-an, tetapi pindah ke Arkansas saat remaja sebelum kembali ke Alaska pada 1981 untuk tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Polisi mengatakan dia akhirnya tinggal di jalanan Anchorage tetapi menghilang pada akhir 1982 atau awal 1983.

Kerabat mengatakan kepada polisi mereka tidak tahu pasti mengapa orang tua Pelkey, yang sekarang sudah meninggal, tidak melaporkannya hilang. Kecocokan DNA dengan kerabat dekat di Arkansas mengonfirmasi identitas Pelkey dan keluarganya diberitahu pada September.

"Jelas, saya sangat senang akhirnya mengetahui siapa dia dan memberi keluarganya penutupan. Silsilah genetik telah menjadi lompatan besar dalam memecahkan pembunuhan yang belum terpecahkan tetapi juga dalam mengidentifikasi orang. Jadi ini sangat memuaskan untuk melihat akhirnya bersatu seperti ini," kata Penyelidik kasus Alaska State Troopers, Randy McPherron.

Hansen yang memiliki toko roti mendapat julukan Butcher Baker karena menculik dan memburu perempuan di hutan belantara di utara Anchorage hingga awal 1980-an. Pensiunan polisi dan sosok yang membantu menempatkan Hansen di balik jeruji besi, Glenn Flothe, mengatakan pada 2008 bahwa korban Hansen awalnya termasuk perempuan mana pun yang menarik perhatiannya. Namun, dia dengan cepat mengetahui penari telanjang dan pelacur lebih sulit dilacak dan kecil kemungkinannya untuk dilewatkan.

Hansen dihukum atas kematian empat perempuan tetapi mengaku membunuh beberapa lagi. Pada satu titik, dia terbang dengan penyelidik di daerah utara Anchorage, dengan menunjukkan tempat 17 korbannya dikuburkan.

Pada 1984, Alaska State Troopers kembali ke daerah itu dengan sisa-sisa jasad delapan perempuan ditemukan. Juru bicara polisi Austin McDaniel menerangkan secara total 12 mayat telah ditemukan dan 11 di antaranya telah diidentifikasi.

McDaniel menyatakan hanya satu orang yang belum diidentifikasi dan dikenal sebagai Eklutna Annie. Dia sosok yang diyakini sebagai korban pertama Hansen. Mayatnya ditemukan di dekat Danau Eklutna di utara Anchorage. Upaya silsilah genetik sedang dilakukan dengan harapan juga mengidentifikasi Annie.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement