Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Senin mengeluarkan aturan pelacakan kontak baru yang mengharuskan maskapai untuk mengumpulkan informasi dari penumpang udara internasional seperti nomor telepon, email, dan alamat ketika tinggal di AS. Pihak maskapai harus menyimpan informasi tersebut selama 30 hari jika diperlukan, untuk menindaklanjuti dengan pelancong yang telah terpapar varian Covid-19 atau patogen lainnya.
Administrasi Keamanan Transportasi berencana untuk mengeluarkan arahan keamanan yang memberikan dasar hukum bagi maskapai dalam menerapkan persyaratan vaksin.
Formulir pengesahan mencatat pelancong udara yang berbohong tentang status vaksinasi akan diproses secara hukum. Penumpang pesawat perlu memberikan dokumentasi vaksinasi dari sumber resmi, dan maskapai penerbangan harus mengkonfirmasi dosis terakhir setidaknya dua minggu lebih awal dari tanggal perjalanan.
Selain itu, pelancong udara internasional harus memberikan bukti hasil tes negatif Covid-19 negatif yang diambil dalam waktu tiga hari sebelum keberangkatan. Gedung Putih mengatakan, orang Amerika yang tidak divaksinasi dan warga negara asing yang menerima pengecualian perlu memberikan bukti tes Covid-19 negatif dalam satu hari sebelum keberangkatan.
Amerika Serikat memberlakukan pembatasan perjalanan luar biasa pada awal 2020 untuk mengatasi penyebaran Covid-19. Aturan tersebut melarang sebagian besar warga negara non-AS yang dalam 14 hari terakhir berada di Inggris, dan 26 negara Schengen di Eropa tanpa kontrol perbatasan, termasuk Irlandia, China, India, Afrika Selatan, Iran, dan Brasil.