REPUBLIKA.CO.ID, Australia pada Senin telah mengakui vaksin Sinopharm China bagi mereka yang bepergian ke negara itu.
Australia’s Therapeutic Goods Administration (TGA) mengatakan telah memperoleh informasi tambahan yang menunjukkan bahwa vaksin ini memberikan perlindungan dan berpotensi mengurangi kemungkinan bahwa seorang pelancong yang masuk akan menularkan infeksi Covid-19 kepada orang lain saat berada di Australia atau menjadi sangat tidak sehat karena Covid-19.
Pengakuan vaksin China oleh Australia muncul ketika hubungan bilateral kedua negara berada di titik terendah, yang disebabkan oleh permintaan Canberra untuk menyelidiki asal usul virus korona.
Negara ini juga mengakui Covaxin, diproduksi oleh Bharat Biotech dari India. "Canberra telah mengenali vaksin China lainnya yang diproduksi oleh Sinovac," kata sebuah pernyataan oleh TGA.
Pengakuan vaksin China dan India berarti akan banyak warga dari keduanya dan negara lain di kawasan akan dianggap sepenuhnya divaksinasi saat masuk ke Australia.
“Ini akan berdampak signifikan bagi kembalinya pelajar internasional, dan perjalanan pekerja terampil dan tidak terampil ke Australia,” tambah pernyataan itu.
Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/australia-akui-vaksin-sinopharm-china/2408723.
Australia telah melaporkan 172.030 kasus Covid-19, termasuk 1.743 kematian, sejak pecahnya pandemi pada Desember 2019. Secara keseluruhan, kasus kematian yang disebabkan oleh Covid-19 telah melonjak melewati 5 juta dalam waktu kurang dari dua tahun.