REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Perdana Menteri Yaman, Maeen Abdulmalik, menyerukan dukungan internasional yang mendesak untuk menghindari keruntuhan ekonomi di negara tersebut. Abdulmalik menyampaikan pernyataan itu dalam pertemuan dengan Duta Besar Inggris untuk Yaman, Richard Oppenheim.
Menurut kantor berita resmi Saba, pertemuan tersebut membahas perkembangan terakhir di Yaman. Selain itu, Abdulmalik dan Opprnheim juga membahas dukungan internasional yang diperlukan kepada pemerintah demi mewujudkan stabilitas ekonomi dan mata pencaharian bagi rakyat Yaman.
"Pemerintah Yaman bekerja keras untuk mengurangi dampak dari penurunan mata uang lokal dan mengekang inflasi yang meningkat serta daya beli yang lemah. Dukungan masyarakat internasional diperlukan untuk mencapai stabilitas ekonomi," ujar Abdulmalik dilansir Middle East Monitor, Rabu (3/11).
Dalam pertemuan itu, Abdulmalik menyampaikan tantangan yang dihadapi pemerintah di seluruh aspek ekonomi, keuangan, dan pelayanan publik. Dia juga mengungkapkan program reformasi yang dilaksanakan pemerintah di seluruh negeri.
Riyal Yaman telah mengalami penurunan tajam terhadap dolar AS yaitu hampir 1.400 riyal. Sebelum dimulainya perang Yaman pada 2015, harga rata-rata nilai dolar AS terhadap mata uang lokal mencapai 215 riyal.